kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini realisasi kinerja operasional Surya Esa Perkasa (ESSA) sepanjang 2019


Rabu, 19 Februari 2020 / 18:28 WIB
Ini realisasi kinerja operasional Surya Esa Perkasa (ESSA) sepanjang 2019
ILUSTRASI. Papan nama PT. Panca Amara Utama (PAU) dan PT Surya Esa Perkasa (SEP) di kantornya di Jakarta (5/9). PT. Target produksi Surya Esa Perkasa (ESSA) tahun ini akan lebih tinggi dari kapasitas produksi kilang dan pabrik.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang 2019, realisasi produksi ammonia dan liquefied petroleum gas (LPG) PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) melebihi target. Produksi amonia ESSA mencapai 764.389 metrik ton atau 10,2% lebih tinggi dari desain kapasitas kilang.

Sementara itu, realisasi produksi LPG ESSA, anggota indeks Kompas100 ini, sepanjang tahun lalu mencapai 74.871 metrik atau 14,2% lebih tinggi dari kapasitas desain kilang.

Kontan.co.id mencatat, per 2019 kapasitas kilang Surya Esa sebesar 66.000 metrik ton per tahun untuk kilang elpiji dan berkapasitas 700.000 metrik ton per tahun untuk pabrik amonia.

Baca Juga: Surya Esa Perkasa (ESSA) akan menerbitkan surat utang US$ 450 juta

Sekretaris Perusahaan Surya Esa Perkasa, Lufy Setia mengatakan, target produksi LPG dan ammonia tahun ini akan lebih tinggi dari kapasitas produksi kilang dan pabrik. “Target 10% lebih tinggi dari kapasitas desain kilang,” kata Lufy kepada Kontan.co.id, Rabu (19/2).

Untuk tahun ini, ESSA akan terus menjajaki berbagai peluang usaha baru untuk mengembangkan lini usaha baik chemical maupun energi dengan memanfaatkan gas bumi. Hal ini diharapkan dapat membantu pemerintah dalam mengurangi impor dan meningkatkan ekspor dari produk turunan gas. “Atas beberapa sumber gas bumi tersebut kami dan anak usaha telah mengajukan permohonan alokasi gas kepada Kementerian Enegri dan Sumber Daya Mineral (ESDM),” kata dia.

Baca Juga: Fluktuasi harga bahan baku tidak bisa diprediksi, ESSA fokus menjaga marjin

Per kuartal III-2019, ESSA membukukan pendapatan hingga US$ 168,4 juta atau melesat 125,9% dibandingkan dengan pendapatan kuartal III-2018 yang hanya US$ 75,54 juta.

Penjualan ammonia mencapai 83,5% dari total pendapatan yakni sebesar US$ 140,68 juta atau naik 248,8% secara tahunan. Meski demikian, laba bersih periode berjalan ESSA sepanjang sembilan bulan pertama 2019 merosot 70,2% menjadi US$ 4,57 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×