Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih belum sepenuhnya stabil. Setiap ada penguatan selama perdagangan, namun penguatan tersebut tidak bertahan lama sehingga indeks selalu memerah saat penutupan transaksi.
Begitu pula sebaliknya. Setelah aksi profit melanda, maka umumnya IHSG kembali menguat saat periode transaksi saham berikutnya. Diperkirakan, pergerakan seperti ini akan kembali terjadi pada awal pekan ini, (9/6).
"Sebab, pasar belum mendiskon semua berita positif," tandas Yuganur Wijanarko, Senior Research HD Capital. Padahal, dari dalam negeri ada sentimen soal kenaikan cadangan devisa pada bulan Mei.
Momen jelang rilis laporan keuangan emiten kuartal kedua yang bakak keluar saat akhir Juni nanti juga sebenarnya bisa dimanfaatkan untuk fundamental transaksi. "Makanya kami rekomendasikan akumulasi di beberapa saham pilhan untuk breakout keĀ 5.020," jelas Yuganur.
Dia pun merekomendasikan buy untuk sejumlah saham seperti ASII, PGAS, JSMR, dan INDY. Untuk kisarannya, diperkirakan IHSG akan bergerak pada support 4.861-4.784 dan resistance 5.020-5.070.
Riset pagi Henan Putihrai menjelaskan, indeks dipengaruhi juga salah satunya oleh sentimen yang datang dari China. Ekspor China untuk bulan Mei mengalami kenaikan 7% MoM. Sementara, impornya turun 1,6% MoM.
Saat ini, pelaku pasar tinggal menunggu dirilisnya sektor ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS). Dalam riset tersebut ditambahkan, indeks hari ini akan bergerak pada support 4.912 dan resistance 4.971.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News