kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini proyeksi pergerakan IHSG awal pekan ini


Senin, 06 Januari 2014 / 09:02 WIB
Ini proyeksi pergerakan IHSG awal pekan ini
ILUSTRASI. 7 penyebab perasaan mudah lapar.


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Ada beberapa hal yang bakal mempengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini. Dari sisi luar negeri asing, pengaruh diproyeksikan berasal dari pergerakan indeks Dow Jones yang fluktuatif, seiring pernyataan The Fed yang tetap mengakomodasi quantitative easing (QE).

David Sutyanto, analis First Asia Capital bilang, kondisi bursa global yang terkoreksi menjadi sentimen kuat pasar hari ini. Sedangkan sentimen dalam negeri terkait dengan membaiknya neraca perdagangan Indonesia belum mampu bisa menjadi katalisator yang meringankan IHSG.

"Namun begitu, IHSG hari ini berpotensi rebound. Soalnya, koreksi yang terjadi akhir pekan lalu cukup dalam, terjun 69,6 poin," jelas David. Menurutnya, IHSG rebound dengan pergerakan di kisaran 4.216-4.320. Cermati saham INDF, JPFA, CTRA, BWPT, PGAS, dan INTP.

Dia juga bilang, IHSG juga akan terpengaruh dengan perubahan lot saham dan fraksi harga. "Hanya saja, para pelaku pasar masih membutuhkan penyesuaian," tandasnya.

Sementara itu, Edwin Sebayang, Kepala Riset MNC Securities menilai, IHSG hari ini akan mengalami bearish reversal dengan kisaran pergerakan di level 4.216-4.288. Adapun beberapa saham rekomendasinya adalah, ACES, INDF, SIMP, WIKA, KLBF, dan CPIN.

Edwin bilang, bursa masih dibayangi sikap the Fed terkait sikapnya melihat update ekonomi AS. Kemudian, dari dalam negeri bursa akan dipengaruhi indikasi kinerja emiten Q4/2013 & FY 2013 baik yang tercatat di bursa asing maupun yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Tapi, sepertinya perdagangan diperkirakan berlangsung sepi di tengah pemberlakuan fraksi harga & satuan lot yang baru, khususnya saham di bawah harga Rp 500 menjadi kurang menarik bagi para trader karena mereka semakin sulit mendapat short term gain karena semakin banyak effort yang harus dilakukan," jelas Edwin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×