Reporter: Sofyan Nur Hidayat | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Di perdagangan akhir pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 1,61% ke posisi 4.257,66. Namun dalam sepekan, IHSG tercatat menguat 1,06% dibanding penutupan pekan lalu. Bursa regional yang terwakili oleh indeks MSCI Asia Pasifik yang sempat naik di pertengahan pekan ini, terkoreksi ke level 140,33, kemarin. Posisi ini sama dengan pekan sebelumnya.
Analis Minna Padi Aset Managemen, Andre Setiawan mengatakan, pergerakan IHSG dalam sepekan terpengaruh penguatan bursa global. Surplus neraca perdagangan Indonesia di bulan November 2013 juga memberi sentimen positif bagi IHSG. "Tapi data itu tidak terlalu signifikan hingga IHSG akhir pekan melemah," kata Andre.
Pelemahan IHSG, kemarin, menurut Andre, terjadi karena investor melakukan aksi ambil untung mengantisipasi aturan baru di Bursa Efek Indonesia yang berlaku mulai 6 Januari 2014. Pekan depan, Andre memperkirakan, IHSG akan bergerak mixed di rentang 4.150-4.380.
Fadhil Herdyansyah, analis Paramitra Alfa Sekuritas menambahkan, investor akan mencermati data neraca perdagangan Amerika Serikat (AS) yang dirilis 7 Januari. Sejumlah analis memperkirakan, neraca dagang AS masih mencatat defisit tapi sudah lebih baik dari sebelumnya.
Investor pun menunggu rapat Bank Indonesia (BI) yang akan memutuskan suku bunga acuan atau BI rate. Menurut Fadhil, BI masih memiliki ruang untuk menaikkan BI rate. Pekan depan, Fadhil memperkirakan, IHSG berpotensi menguat di kisaran 4.200-4.380.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News