Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang sesi I tadi sempat tekor. Namun, pada akhirnya indeks menguat tipis 6,41 poin atau naik 0,14% menjadi 4.561,78.
Budi Wibowo, analis KDB Daewoo Securities Indonesia menilai, posisi rupiah yang berada di level Rp 11.000-an per dolar AS menjadi sentimen positif bagi IHSG.
Namun begitu, ia menilai, indeks masih bergerak dengan kecenderungan mixed. Sentimen ini didukung oleh tingkat inflasi China yang tetap stabil di bulan Januari, sehingga bisa membuat pelaku pasar rajin mengkoleksi saham-saham IHSG.
Sentimen yang sentimen itu pula yang membuat IHSG kian menjauhi level supportnya, 4.456. "Kini, IHSG menuju level resistance 4.575," imbuh Budi.
Pergerakan IHSG memang terlihat sangat menyenangkan, namun, waspadai adanya aksi ambil untung atau profit taking, khususnya untuk perdagangan sesi II nanti.
Pasalnya, kenaikan IHSG secara berturut-turut belakangan ini membuat indeks sudah berada dalam posisi jenuh beli.
"Belum lagi nanti ada spekulasi perkiraan tingginya inflasi Februari nantinya akibat efek gagal panen dari meletusnya Gunung Kelud," tandas Yuganur Wijanarko, Senior Research HD Capital.
Untuk sisa perdagangan hari ini, range IHSG berada pada kisaran support 4.430-4.490 dan resistance 4.610-4.714. Cermati saham JSMR, PTPP, BBKP, dan MAPI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News