Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menunjukkan tren penguatannya. Kini, rupiah menjadi penggerak Utama IHSG jika berbicara soal sentimen dalam negeri.
"Turunnya rasio defisit transaksi berjalan membuat rupiah menguat hingga kembali ke level Rp 11.000," ujar David Sutyanto, analis First Asia Capital, (18/2). Memang, pergerakan rupiah menjadi katalisator Utama untuk pergerakan IHSG.
Sebab, rupiah merupakan muara segala data. Rupiah yang menguat cukup menunjukkan jika data-data makro ekonomi ya juga positif sehingga pada akhirnya juga menjadi penggerak IHSG.
Sentimen positif ini didukung dengan kondisi pasar regional, khususnya China dimana kekhawatiran perlambatan ekonomi di negara tersebut mulai mereda seiring dengan kembali menguatnya pertumbuhan kredit di China.
Atas dasar itu, David meramal IHSG bakal bergerak dengan melanjutkan penguatannya pada range 4.510-4.610. Cermati saham TINS, ANTM, INCO, PTPP, dan ASII.
Sementara, William Surya Wijaya, analis Asjaya Indosurya Securities mengatakan, IHSG yang berhasil menembus level 4.510 merupakan langkah yang tepat dari awal rally IHSG yang sudah lama ditunggu, dan sudah terkonfirmasi dari penutupan dari IHSG yang telah berhasil melampaui 4.510 bahkan resistance 4.536.
Sekarang, IHSG sedang menguji resistance berikutnya, 4.595 dengan support 4.503. Potensi penguatan masih terlihat cukup besar dan sangat memungkinkan untuk tercapainya resistance 4.611 sebagai titik awal dari pola uptrend jangka menengah IHSG dalam beberapa waktu kedepan.
"Secara umumĀ pergerakan IHSG masih dalam pola uptrend, lebih tepatnya sedang mengawali pola uptrend untuk timeframe investasi jangka menengah," pungkas William.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News