Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kencana Energi Lestari Tbk resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (2/9). Perusahaan dengan kode saham KEEN ini menjadi perusahaan ke-33 yang menggelar initial public offering (IPO) sepanjang 2019 dan menjadi perusahaan ke-648 yang tercatat di BEI.
Menilik ke belakang, KEEN didirikan tahun 2008 dan merupakan salah satu pemain utama di sektor Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Melalui dua anak perusahaannya yakni PT Bangun Tirta Lestari dan PT Energi Sakti Sentosa, KEEN menghasilkan energi baru terbarukan bagi kebutuhan industri dan rumah tangga Indonesia.
Asal tahu saja, KEEN memiliki profil usaha yang unik yakni dengan skema model Power Purchase Agreeme (PPA). Skema PPA ini dilakukan dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) yakni kontrak jangka panjang berupa penyediaan listrik selama 20-30 tahun sejak dioperasikannya PLTA.
Kerjasama dengan PLN untuk pembangunan dan pengoperasian aset pembangkit tenaga listrik dilakukan dengan pola BOO (build-own-operate) maupun BOOT (build-own-operate-transfer).
Baca Juga: Ini rencana Kencana Energi Lestari (KEEN) setelah resmi melantai di bursa
Saat ini, KEEN memiliki tiga proyek PLTA di Pulau Sumatera dan Sulawesi. Dari ketiga PLTA, sudah ada satu PLTA yang beroperasi yakni PLTA Pakkat di Sumatera Utara berkapasitas 18 MW.
Sementara itu, KEEN akan segera meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) nya yang kedua yang terletak di Bengkulu yakni PLTA Air Putih. PLTA ini berkapasitas 21 MW dan saat ini sedang tahap komisioning.
KEEN juga sedang membangun satu pembangkit lagi yang terletak di Tana Toraja, Sulawesi Selatan. PLTA yang berkapasitas 10 MW ini direncanakan bakal beroperasi pada 2021.
Keberadaan tiga PLTA ini sejalan dengan visi KEEN yakni menjadi penyedia energi baru terbarukan yang terdepan di Indonesia dan Asia Tenggara.
Baca Juga: Harga saham Kencana Energi (KEEN) langsung melonjak 47% di perdagangan perdana
Bahkan, keseriusan KEEN dalam mengembangkan energi terbarukan ditunjukkan lewat alokasi dana hasil IPO. Dari hasil IPO, KEEN meraup Rp 290,37 miliar dan sekitar 55% nya akan digunakan untuk pengembangan PLTA serta energi baru lainnya di area Sulawesi Selatan dan Sumatera.
Melalui skema investasi penyertaan modal oleh perseroan pada entitas anak maupun entitas lain, proyek ini diperkirakan memiliki kapasitas produksi 205 megawatt (MW).
Di sisi lain, sebanyak 25% dana IPO bakal digunakan untuk alokasi modal kerja PT Bangun Tirta Lestari. Sementara sisanya (20%) dialokasikan untuk belanja modal sebesar sekitar PT Nagata Dinamika Hidro Madong terkait proyek Madong di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.