Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas |
JAKARTA. Sepekan depan, analis memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) punya kecenderungan bergerak turun.
Analis Indosurya Asset Management, Fridian Warda mengulas secara teknikal, IHSG pada pekan depan akan bergerak fluktuatif cenderung melemah.
"Weekly chart IHSG, mensinyalkan kondisi overbought yang terlihat dari indikasi stochastic oscillator, dan indikator RSI yang terlihat mulai bergerak turun dari zona overbought," jelasnya, Minggu (14/10).
Fridian mencermati pada perdagangan akhir pekan lalu, IHSG belum mampu ditutup diatas level resistance 4.315, sehingga masih berpotensi untuk mengalami profit taking.
"Walaupun terdapat akumulasi beli oleh asing selama kondisi pasar terkoreksi, investor lokal tidak boleh lengah," saran Fridian.
Menurutnya, faktor eksternal yang harus dicermati adalah rilis data trade balance China dan data Inflasi China. Jika positif, kemungkinan dapat membawa IHSG bergerak mixed dengan kecenderungan menguat terbatas pada perdagangan awal pekan nanti.
Selain itu dari Eropa, fokus investor akan teralih pada European Summit yang akan diadakan pada tanggal 18-19 Oktober mendatang (Kamis-Jumat). Pertemuan ini akan kembali mendiskusikan perkembangan dari krisis hutang Eropa, terutama Spanyol.
Berdasarkan faktor yang ada, Fridian melihat, weekly chart (15-19 Oktober) support terdekat berada pada level 4.240, sedangkan resistance di level 4.370. Support kedua berada pada level 4.185 & resistance kedua di 4.408.
"Saham-saham dengan perkiraan kinerja cukup baik di kuartal ketiga menjadi target pembelian investor asing, seperti ASII, PGAS dan ICBP, BBRI serta KIJA," urai Fridian.
Sedangkan untuk senin (15/10), Analis Reliance Securities, Christine Natasya menyebut daily chart IHSG berpotensi melanjutkan kenaikannya pada kisaran 4.225-4.325 setelah membentuk gap up pada hari Jumat kemarin (12/10).
Kenaikan ini tersinyalkan dari indikator DI (+) bergerak naik, menunjukkan adanya penguatan dari bullish movement. Indikator stochastic yang terlihat golden cross juga memberi dukungan akan adanya ruang pergerakan naik.
Christine mengamati, saat ini saham BBTN terlihat sudah cukup overbought dan memiliki potensi untuk koreksi. "Saham AALI masih terlihat bullish momentum dan adanya ruang cukup besar untuk bergerak naik sampai pada pullback levelnya,"imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News