kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.164   36,00   0,22%
  • IDX 7.064   79,88   1,14%
  • KOMPAS100 1.055   14,74   1,42%
  • LQ45 829   12,41   1,52%
  • ISSI 214   1,45   0,68%
  • IDX30 423   6,94   1,67%
  • IDXHIDIV20 509   7,44   1,48%
  • IDX80 120   1,74   1,47%
  • IDXV30 125   0,49   0,40%
  • IDXQ30 141   1,96   1,41%

Ini prediksi kinerja saham konstruksi BUMN karya


Minggu, 15 April 2018 / 12:50 WIB
Ini prediksi kinerja saham konstruksi BUMN karya
ILUSTRASI. BUMN Karya


Reporter: Dian Sari Pertiwi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja harga saham konstruksi diprediksi masih akan menanjak hingga akhir tahun. Sepanjang tahun 2017, saham-saham konstruksi membukukan kinerja positif. Tahun ini, beberapa proyek telah rampung dan akan mulai beroperasi akhir tahun 2018 atau awal tahun 2019 juga akan terus menopang kinerja harga sahamnya.

PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) misalnya, diprediksi masih melanjutkan pertumbuhan positif di tahun ini. Tahun lalu, pendapatan WIKA naik 67,1% menjadi Rp 26,18 triliun. Begitu juga dengan laba bersih naik 13,5% menjadi Rp 1,2 triliun.

Analis Binaartha Sekuritas, Muhammad Nafan Aji menilai, saham WIKA masih menarik untuk dikoleksi. Nafan merekomendasikan beli saham WIKA untuk jangka panjang setahun ke depan, dengan target harga Rp 2.650 per saham.

"WIKA juga gencar lakukan ekspansi membangun sarana dan prasarana infrastruktur di luar negeri, seperti di Dubai, Uni Emirat Arab juga Aljazair," ujar Nafan, Jumat (13/4).

Tahun ini, WIKA diprediksi mendapat kontrak baru senilai Rp 53,8 triliun. Dalam dua tahun mendatang, prospek saham WIKA juga masih berpontesi menguat. Sebab, jumlah proyek WIKA makin banyak dan dipercepat menjelang pemilu 2019.

Emiten lain yang layak dicermati adalah PT Waskita Karya Tbk (WSKT). Selain gencar menggarap proyek, WSKT juga memperoleh dana segar dari hasil melego tiga ruas jalan tol, Kanci-Pejagan, Pejagan-Pemalang dan Pasuruan-Probolinggo. Nilainya sekitar Rp 2,5 triliun.

"Secara valuasi, P/E Ratio WSKT masih paling rendah dibanding emiten BUMN lain 8,8 kali, untuk WSKT bisa akumulasi beli untuk jangka panjang, dengan target harga Rp 3.600 per saham," ujar Nafan.

Begitu juga dengan PT Adhi Karya Tbk (ADHI), sepanjang kuartal I-2018 ADHI memperoleh kontrak baru senilai Rp 3,3 triliun. Tahun ini, ADHI memasang target perolehan kontrak baru senilai Rp 26 triliun.

Nafan juga merekomendasikan beli saham ADHI dengan target harga Rp 2.900 per saham. Pada perdagangan Jumat (13/4), saham ADHI ditutup di level Rp 2.090 turun 30 bps atau 1,42%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×