Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - Konflik di semenanjung Korea semakin memanas. Hal ini berbanding lurus dengan semakin seringnya ujicoba peluncuran peluru kendali (rudal) dilakukan oleh pihak Korea Utara. Mau tak mau, hal ini berpengaruh terhadap pasar global, tak terkecuali pasar modal di Indonesia.
Meski demikian, beberapa saham terbukti tahan uji terhadap ancaman rudal Korea Utara ini. Saham-saham yang masih mencatatkan performa yang baik seperti JPFA, SRIL, TLKM, BMRI, BBRI, BBCA, BBNI, BJTM, TLKM, ASII, ADRO dan UNTR.
Menurut Muhammad Nafan Aji, Analis Binaartha Parama Sekuritas, saham-saham tersebut mempunyai fundamental yang kuat. "Secara fundamental, saham-saham tersebut memang kokoh dalam menghadapi sentimen negatif dari eksternal," kata Nafan kepada KONTAN, Selasa (5/9).
Nafan menambahkan bahwa beberapa sektor tidak terlalu terdampak krisis di semenanjung Korea seperti sektor konsumer, agri, keuangan, dan manufaktur.
Sektor pertambangan terdongkrak lantaran efek positif dari kenaikan harga komoditas. Ia mencontohkan komoditas emas yang justru naik karena emas dianggap sebagai safe haven utama andai terjadi krisis global.
Sektor agri terkena dampak positif membaiknya iklim dan cuaca, serta sektor keuangan yang memiliki sentimen positif diturunkankan 7 days reverse repo rate yang diharapkan mampu meningkatkan stimulus.
Hingga akhir tahun, Nafan memprediksi bahwa IHSG akan berada di kisaran 6.000 dan berada di level maksimal di angka 6.085. Ia merekomendasikan saham-saham seperti ADRO, ASII, BBNI, BMRI, BJTM, ICBP,INDF, KLBF, SSMS, TLKM, dan juga UNTR di masa-masa panas Semenanjung Korea.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News