kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini penyebab saham Bintang Oto Global (BOGA) tetap naik meskipun IHSG anjlok


Sabtu, 28 Maret 2020 / 17:47 WIB
Ini penyebab saham Bintang Oto Global (BOGA) tetap naik meskipun IHSG anjlok
ILUSTRASI. Bengkel dan Diler mobil Honda Sukun Malang dari PT Bintang Oto Global Tbk BOGA


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Harga saham PT Bintang Oto Global Tbk (BOGA) menjadi emiten anggota Kompas 100 yang mencatat kenaikan harga tertinggi sejak awal tahun. Secara year to date, saham BOGA menguat 17,29% jadi Rp 1.560.

Analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas menyebut, harga saham BOGA naik signifikan di akhir Januari lalu. Jadi, harga saham ini sudah naik sebelum virus korona atau Covid-19 merebak di Indonesia.

Baca Juga: IHSG menguat, 10 saham ini diborong asing pada penutupan perdagangan Jumat (27/3)

Yang menarik, meski kemudian sentimen korona menekan pasar, harga saham BOGA masih tetap tinggi. "Ini karena memang pemain besar tidak melakukan aksi jual saham ini, sehingga investor ritel tidak panic selling," ujar Sukarno, Jumat (27/3).

Selain itu, optimisme perusahaan diler kendaraan ini terhadap prospek pertumbuhan bisnisnya juga mengerek harga saham. Manajemen BOGA menargetkan kinerja keuangan bisa tumbuh sekitar 6% di tahun ini.

Baca Juga: Menguat 17,29% sejak awal tahun, saham Bintang Oto Global (BOGA) sudah mahal

Sepanjang tahun lalu, emiten penjaja kendaran ini mencatatkan volume penjualan sebesar 3.400 unit. Sampai kuartal III-2019, BOGA sukses mengantongi pendapatan sebesar Rp 546,58 miliar. Jumlah ini naik 17,23% dari tahun sebelumnya.

Penjualan kendaraan bermotor berkontribusi 88,58% atau sebanyak Rp 484,21 miliar terhadap total pendapatan BOGA. Sementara sisanya berasal dari jasa pemeliharaan dan suku cadang, yakni Rp 22,84 miliar. Bisnis sewa operasional Rp 15,72 miliar, dan insentif sebanyak Rp 23,79 miliar.

Seiring dengan meningkatnya pendapatan, laba bersih juga naik 46,08% ketimbang periode yang sama tahun 2018, menjadi Rp 6,15 miliar.

Baca Juga: Bintang Oto Global (BOGA) menjemput bola di tengah pandemi corona

Direktur BOGA Arif Andi mengatakan, dengan adanya sentimen Covid-19 ini, tentu ada penurunan penjualan dan jasa service. Namun, ia belum dapat menghitung potensi penurunan tersebut.

"Untuk target kemungkinan akan kami evaluasi pada saat RUPS dan RUPSLB bulan Juni mendatang," ungkap dia ke KONTAN, Jumat (27/3).

Arif menyebut, BOGA tak hanya berdiam diri serta tetap mengoptimalkan kegiatan operasional. Salah satu strateginya dengan menjemput bola melalu layanan home service dan pickup service. "Kami pakai digital marketing dan online system supaya masih bisa terjaga," imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×