Reporter: Aris Nurjani | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah tergelincir ke level terburuk sejak awal Oktober 2020 pada perdagangan hari ini. Di mana, rupiah spot ditutup melemah 0,34% ke Rp 14.863 per dolar Amerika Serikat (AS).
Sejalan, rupiah Jisdor juga melemah 0,38% menjadi Rp 14.860 per dolar AS pada perdagangan Rabu (22/6).
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, sentimen utama yang menyeret pergerakan rupiah adalah penguatan dolar AS.
Keperkasaan dolar AS datang karena investor saat ini menunggu isyarat kebijakan moneter dari AS dalam pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell di depan Kongres.
"Kebijakan moneter agresif dari The Fed telah memicu kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi dan ini tanda-tanda AS sedang menuju resesi," jelas Ibrahim dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Rabu (22/6).
Selain sentimen eksternal, dari dalam negeri, rupiah mendapat tekanan dari kenaikan kasus positif Covid-19. Dalam enam hari terakhir, kasus positif secara berturut-turut berada di atas angka 1.000 kasus per hari.
Kenaikan kasus yang terjadi dikhawatirkan akan memicu gelombang empat Covid-19. Namun, kenaikan kasus terbilang wajar lantaran mobilitas masyarakat kembali meningkat karena sejumlah pelonggaran.
Untuk perdagangan besok, Ibrahim memproyeksi rupiah dibuka berfluktuatif tapi ditutup melemah dalam rentang Rp 14.850 per dolar AS-Rp 14.900 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
