Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan Sukuk Negara Tabungan seri ST004 tergolong laris di mata investor ritel. Instrumen ini berhasil terjual sebanyak Rp 2,63 triliun atau oversubscribed sekitar 1,3 kali dari target indikatif awal sebesar Rp 2 triliun.
Angka penjualan ST004 juga lebih tinggi ketimbang Saving Bond Ritel seri SBR006 yang ditawarkan bulan lalu sebesar Rp 2,26 triliun.
Head of Fixed Income Fund Manager Prospera Asset Management Eric Sutedja mengatakan, tingginya angka penjualan ST004 dipengaruhi oleh tingkat imbalan awal untuk instrumen tersebut sebesar 7,95%.
Angka ini dinilai masih cukup menarik kendati lebih rendah dibandingkan tingkat kupon Surat Berharga Negara (SBN) ritel lainnya yang bisa di atas 8%. “Kuponnya menarik apalagi sudah ada sinyal Bank Indonesia akan menurunkan suku bunga acuan di semester kedua,” kata Eric, Jumat (24/5).
Menurutnya, dengan potensi penurunan suku bunga acuan di masa mendatang, kemungkinan besar kupon atau imbalan SBN ritel juga akan turun. Makanya, banyak investor yang akhirnya memburu SBN ritel sejak dini.
Ekonom PT Pemeringkat Efek Indonesia Fikri C. Permana menganggap hasil penjualan ST004 cukup positif. Terlebih lagi, jumlah investor baru yang memesan instrumen ini tergolong besar yakni 6.266 investor dari total 12.528 investor di seluruh Indonesia.
Hal ini menunjukkan tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia semakin meningkat. Sebab, banyak masyarakat yang sudah bisa menggunakan dana idle atau mengendap yang dimilikinya untuk berinvestasi. ST004 sebagai salah satu jenis SBN ritel memang cocok untuk penempatan dana idle para investor.
Dari situ, sangat wajar apabila permintaan terhadap instrumen tersebut cukup besar di tengah bulan Ramadan yang notabene membuat kebutuhan konsumsi masyarakat meningkat.
Sementara itu, Research Analyst Capital Asset Management Desmon Silitonga berpendapat, hasil penjualan ST004 yang melebihi ekspektasi juga disebabkan oleh jadwal penawaran SBN ritel yang cukup berdekatan. Dengan begitu, ST004 banyak diminati oleh investor yang belum sempat memesan seri-seri SBN ritel terdahulu.
Di luar itu, hasil penjualan ST004 dinilai sudah sejalan dengan tujuan pemerintah yang hendak memperdalam pasar obligasi nasional. Hal ini tak hanya tercermin dari banyaknya investor baru yang memesan ST004, melainkan juga rata-rata volume pemesanan instrumen tersebut yang tercatat sebesar Rp 210 juta.
Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan pun mengklaim, jumlah tersebut memenuhi ritel terbaik sepanjang penerbitan SBN ritel secara online.
“Yang terpenting adalah jumlah investor baru terus bertambah dan perlu dipastikan bahwa SBN ritel ini benar-benar menyasar investor individu lokal,” ungkap Desmon, hari ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News