kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini penyebab membengkaknya kerugian Delta Dunia Makmur (DOID) hingga kuartal III


Senin, 15 November 2021 / 17:27 WIB
Ini penyebab membengkaknya kerugian Delta Dunia Makmur (DOID) hingga kuartal III
ILUSTRASI. Kontraktor pertambangan batubara PT Bukit Makmur Mandiri Utama atau BUMA, anak usaha PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID). Foto Dok DOID


Reporter: Dityasa H. Forddanta | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) belum sepenuhnya turut menikmati dampak kenaikan harga batubara. Kerugian perusahaan milik Grup Northstar ini justru membesar.

Berdasarkan laporan keuangan kuartal III-2021, Senin (15/11), DOID sejatinya membukukan pendapatan US$ 596,74 juta. Angka ini naik 20,75% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, US$ 494,17 juta.

Beban pokok naik 19,47% secara tahunan menjadi US$ 515,67 juta. Kenaikan ini terbilang masih proporsional mengingat DOID masih mampu mencatat kenaikan laba kotor 29,56% secara tahunan menjadi US$ 81,08 juta.

Baca Juga: Permintaan positif, Mitra Pinasthika Mustika (MPMX) optimalkan penjualan mobil bekas

Namun, beban usaha mengalami kenaikan menjadi US$ 38,94 juta pada kuartal tiga tahun ini dari sebelumnya US$ 21,71 juta pada periode yang sama tahun lalu. 

DOID juga mencatat kenaikan beban keuangan 22,89% secara tahunan menjadi US$ 47,84 juta. Pendapatan keuangan yang pada kuartal tiga tahun lalu sebesar US$ 3 juta juga turun menjadi US$ 767.812.

Tekanan tersebut tak mampu mengkompensasi penurunan beban lain-lain 21,91% secara tahunan menjadi US$ 10,98 juta. Akibatnya, DOID membukukan rugi sebelum pajak penghasilan US$ 13,9 juta.

Kondisi itu pula yang menyebabkan DOID membukukan kerugian bersih US$ 16,1 juta. Angka ini membengkak 336,01% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, US$ 3,69 juta.

Selanjutnya: Adi Sarana Armada (ASSA) incar kenaikan penjualan mobil bekas hingga 15% di tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×