kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini penyebab laba Unilever Indonesia (UNVR) turun sepanjang 2019


Kamis, 30 Januari 2020 / 20:02 WIB
Ini penyebab laba Unilever Indonesia (UNVR) turun sepanjang 2019


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun 2019, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) membukukan kenaikan pendapatan 2,68% secara tahunan (yoy) dari Rp 41,8 triliun pada tahun 2018 menjadi Rp 42,92 triliun. Namun, laba bersih perusahaan turun 18,61% dari Rp 9,08 triliun menjadi Rp 7,39 triliun. 

Berdasarkan laporan keuangan, penurunan laba tersebut disebabkan oleh turunnya penghasilan lain-lain dari Rp 2,82 triliun hanya menjadi Rp 3,08 miliar. Sementara itu, UNVR nampak menaikkan biaya pemasaran dari Rp 7,68 triliun menjadi Rp 8,05 triliun. 

Baca Juga: Usai Stock Split Saham UNVR Melemah, Simak Prospek dan Rekomendasinya

Penurunan penghasilan lain-lain, lantaran pada 2018 perusahaan mendapatkan keuntungan dari transaksi penjualan aset kategori spreads. UNVR menjual hak untuk mendistribusikan produk yang menggunakan merek dagang global, merek dagang lokal dan daftar pelanggan di Indonesia kepada PT Upfield Consulting Indonesia. 

Sehingga, tanpa memperhitungkan keuntungan spreads, laba bersih perusahaan tumbuh 9,3%. 

Dalam rilis tertulisnya, manajemen UNVR menjelaskan penjualan spreads juga nampak dalam kenaikan pendapatan. Untuk memperoleh perbandingan yang setara, maka angka penjualan kategori spreads harus dikeluarkan. Sehingga angka pertumbuhan pendapatan bersih sepanjang 2019 sebesar 4,8% yoy. 

Baca Juga: Saham UNVR malah turun ketika pertama kali diperdagangkan di pasar tunai, kenapa?

Manajemen Unilever mengatakan peningkatan penjualan sepanjang 2019 disumbang oleh pertumbuhan penjualan domestik yang naik 5,8%.

Dus, Direktur dan Sekretaris Perusahaan Unilever Indonesia Sancoyo Antarikso menjelaskan perusahaan akan berkomitmen untuk memberikan kinerja keuangan jangka panjang dengan menciptakan keseimbangan yang baik antara pertumbuhan dan margin melalui model bisnis berkelanjutan.

Baca Juga: Saat libur Natal dan Tahun Baru, trafik data Indosat (ISAT) melesat 12,8%

"Perseroan terus melakukan serangkaian inovasi dalam berbagai lini bisnisnya. Dengan begitu produk dan layanan kami akan selalu relevan bagi konsumen di masa depan. Upaya ini juga kami yakini akan mampu terus menunjang kinerja keuangan panjang kami yang positif," jelas Sancoyo melalui keterangan resmi, Kamis (30/1). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×