kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Ini penyebab laba emiten tumbuh signifikan di 2017


Jumat, 06 April 2018 / 21:58 WIB
Ini penyebab laba emiten tumbuh signifikan di 2017
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laba emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan peningkatan hingga 22% di tahun 2017 menjadi sebesar Rp 998,3 triliun. Jumlah laba tersebut naik signifikan dibandingkan dengan perolehan emiten di tahun 2016 sebesar Rp 813,3 triliun.

Direktur Investa Saran Mandiri, Hans Kwee menyebut, beberapa faktor menjadi penyebab kenaikan laba emiten di tahun 2018. Faktor-faktor tersebut menjadi berbeda-beda dari tiap sektornya.

Sektor perbankan misalnya didukung dengan adanya perbaikan dari Non Performing Loan (NPL) yang lebih baik di 2018 sehingga mempengaruhi kinerja emiten perbankan yang menjadi salah satu tulang punggung bagi BEI. Selain itu sektor lain seperti batubara juga mencatatkan kenaikan yang cukup signifikan seiring dengan kenaikan harga komoditas tahun lalu.

Meski begitu, Hans menilai, meski tahun lalu hal ini bisa menjadi sentimen positif bagi pasar namun tahun ini menurutnya agak sulit dengan banyaknya sentimen yang membayangi pasar.

Menurutnya agak sulit memprediksi berapa kemungkinan pertumbuhan laba yang bisa diraih oleh emiten-emiten di tahun 2018. "Kalau normal profit ada di kisaran 15%," kata Hans kepada Kontan.co.id, Jumat (6/4).

Hans juga menilai bahwa kemungkinan tahun ini kenaikan laba tak akan sebesar tahun lalu dengan mulai terbatasnya pertumbuhan perbankan dan juga kemungkinan  menurunnya harga batubara di kuartal II-2018.

Dengan melihat beberapa faktor politik seperti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di tahun 2018, Hans menyarankan untuk mulai mempertimbangkan emiten-emiten konstruksi karena pemerintah akan mulai menyelesaikan proyek-proyeknya. Selain itu, saham-saham consumer goods juga masih layak menjadi pilihan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×