kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini penyebab laba bersih Solusi Bangun Indonesia (SMCB) naik 30,4% di 2020


Jumat, 19 Februari 2021 / 11:18 WIB
Ini penyebab laba bersih Solusi Bangun Indonesia (SMCB) naik 30,4% di 2020


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) berhasil mencatatkan kinerja ciamik sepanjang tahun 2020. Meskipun ada pandemi Covid-19, emiten semen ini mengantongi laba bersih sebesar Rp 650,98 miliar.

Realisasi tersebut naik 30,44% dari laba bersih tahun 2019 yang hanya Rp 499,05 miliar. Alhasil, laba bersih per saham dasar SMCB juga melesat dari Rp 65 menjadi Rp 85.

Meski demikian, topline SMCB mengalami penurunan sepanjang tahun lalu. Berdasarkan laporan keuangan tahunan perusahaan, anak usaha PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) ini membukukan pendapatan senilai Rp 10,10 triliun. 

Realisasi ini turun 8,58% dari pendapatan perusahaan di tahun sebelumnya yang mencapai Rp 11,05 triliun.

Baca Juga: Akuisisi saham SMCB oleh Taiheiyo Cement Corporation makin dekat

Naiknya laba bersih SMCB ditengarai karena adanya penurunan sejumlah pos beban. Beban pokok penjualan misalnya, turun 12,8% menjadi Rp 7,12 triliun. Beban distribusi dan penjualan perusahaan juga turun 7,7% menjadi Rp 965 miliar, dan beban umum dan administrasi menurun hingga 40% menjadi Rp 397,37 miliar.

Secara rinci, penjualan SMCB sepanjang 2020 masih didominasi oleh semen dengan nilai Rp 9,24 triliun, penjualan Beton jadi senilai Rp 659,76 miliar, pendapatan agregat senilai Rp 80,78 miliar, dan jasa konstruksi lainnya senilai Rp 126,38 miliar.

Per 31 Desember 2020, jumlah aset SMCB mencapai Rp 20,73 triliun, yang terdiri atas ekuitas senilai Rp 7,56 triliun dan liabilitas senilai  Rp 13,17 triliun. Adapun posisi kas dan setara kas SMCB per 31 Desember 2020 naik dari sebelumnya Rp 386,75 miliar per akhir 2019 menjadi Rp 526,81 miliar. 

Selanjutnya: Simak rekomendasi saham emiten semen di tengah pemulihan ekonomi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×