Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laba bersih PT Bayan Resources Tbk (BYAN) tergerus sepanjang semester pertama 2023. Emiten pertambangan batubara ini membukukan laba bersih senilai US$ 723,85 juta pada enam bulan pertama 2023, menyusut 25,4% dari realisasi laba pada periode yang sama tahun lalu yang mencapai US$ 970,75 juta.
Alhasil, Laba bersih per lembar saham yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk BYAN menurun menjadi US$ 0,02 dari sebelumnya US$ 0,03.
Ada sejumlah faktor yang menekan laba bersih BYAN. Pertama, naiknya sejumlah beban yang ditanggung BYAN pada semester pertama 2023. Seperti beban pokok pendapatan yang naik hingga 56,6% menjadi US$ 975,76 juta dari sebelumnya US$ 623,02 juta.
Salah satu komponen yang naik tinggi adalah biaya royalti/iuran eksploitasi yang melesat 143% menjadi US$ 244,74 juta dari sebelumnya hanya US$ 100,37 juta.
Baca Juga: Tripar Multivision Plus (RAAM) Bangun Dua Bioskosp Baru pada Semester II-2023
Beban penjualan juga naik 76,3% menjadi US$ 48,61 juta dari sebelumnya hanya US$ 27,57 juta. Beban umum dan administrasi naik 7,6% menjadi US$ 66,47 juta dari US$ 61,76 juta. Serta beban keuangan naik 137% dari semula US$ 1,38 juta menjadi US$ 3,29 juta.
Di sisi lain, pendapatan BYAN tidak mampu mengimbangi kenaikan beban-beban tersebut. Pada semester pertama 2023, emiten milik taipan Low Tuck Kwong ini hanya membukukan kenaikan pendapatan senilai US$ 2,03 miliar atau hanya naik 1,7% dari pendapatan di periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 2,00 miliar.
Secara rinci, pendapatan BYAN didominasi oleh penjualan batubara ekspor ke pihak ketiga senilai US$ 1,78 miliar, disusul penjualan domestik kepada pihak ketiga senilai US$ 158,4 juta. BYAN juga mendapatkan pendapatan dari bisnis non-batubara senilai US$ 3,58 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News