kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.243   97,00   0,63%
  • IDX 7.892   63,27   0,81%
  • KOMPAS100 1.206   10,13   0,85%
  • LQ45 979   8,98   0,93%
  • ISSI 229   0,84   0,37%
  • IDX30 499   4,39   0,89%
  • IDXHIDIV20 602   5,24   0,88%
  • IDX80 137   1,09   0,80%
  • IDXV30 140   0,40   0,28%
  • IDXQ30 167   1,34   0,81%

Ini Penyebab Kinerja Unitlink Pendapatan Tetap Tersendat Per Juli 2024


Senin, 19 Agustus 2024 / 20:34 WIB
Ini Penyebab Kinerja Unitlink Pendapatan Tetap Tersendat Per Juli 2024
ILUSTRASI. kinerja unitlink pendapatan tetap memberikan rata-rata imbal hasil (return) per Juli 2024 sebesar 0,83% ytd


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Data Infovesta per Juli 2024 menyatakan, kinerja unitlink berjenis pendapatan tetap memberikan rata-rata imbal hasil (return) sebesar 0,83% secara year to date.

Jika ditelisik berdasarkan posisi per Juli 2024, rata-rata return unitlink pendapatan tetap tampaknya tak begitu moncer, jika dibandingkan rata-rata return sampai Desember 2023 yang sebesar 3,85%. 

Tercatat, sampai akhir tahun lalu unitlink pendapatan tetap mencetak rata-rata return yang paling tertinggi, sedangkan sampai Juli 2024 masih kalah dari rata-rata return unitlink pasar uang yang sebesar 1,81%.

Mengenai hal itu, Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Fajar Dwi Alfian mengatakan, salah satu penyebab kinerja untilink pendapatan tetap tersendat karena volatilitas di pasar obligasi sepanjang semester I-2024 yang cukup tinggi. 

Baca Juga: Kinerja Unitlink Pasar Uang Diproyeksikan Bakal Stabil

"Pada awal tahun, pelaku pasar sudah memperkirakan akan ada pemangkasan suku bunga The Fed 7 kali pada tahun ini. Namun, memasuki Maret 2024, ekspektasi tersebut memudar dan terjadi hanya 1 kali, bahkan sempat tidak ada perkiraan pemangkasan, sehingga menekan pasar obligasi, termasuk domestik," ungkapnya kepada Kontan, Senin (19/8).

Fajar menerangkan saat ini, pelaku pasar meningkatkan ekspektasi mereka mengenai pemangkasan suku bunga pada September 2024 dan sisa bulan berikutnya pada tahun ini. Dengan demikian, dia bilang berpotensi mendorong yield obligasi global untuk turun dan berimbas ke domestik.

"Meskipun demikian, masih ada risiko inflasi bisa naik kembali, terutama memasuki masa-masa Pemilu di Amerika Serikat (AS), serta mulai meningkatnya ketegangan geopolitik di Ukraina bisa membayangi outlook inflasi dan membuat yield obligasi untuk naik," tuturnya.

Fajar menyampaikan Infovesta meyakini unitlink pendapatan tetap akan kembali menjadi yang tertinggi dalam hal return, di tengah ekspektasi pemangkasan suku bunga yang sudah dekat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×