kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.066   81,71   1,17%
  • KOMPAS100 1.058   17,53   1,69%
  • LQ45 832   15,02   1,84%
  • ISSI 214   1,26   0,59%
  • IDX30 424   8,30   1,99%
  • IDXHIDIV20 511   9,19   1,83%
  • IDX80 121   1,97   1,66%
  • IDXV30 125   0,64   0,51%
  • IDXQ30 141   2,48   1,78%

Ini Penyebab Kinerja Ladangbaja Murni (LABA) Masih Tertekan hingga Kuartal III


Jumat, 22 Desember 2023 / 15:26 WIB
Ini Penyebab Kinerja Ladangbaja Murni (LABA) Masih Tertekan hingga Kuartal III
ILUSTRASI. Perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan dan produksi baja dan produk turunan baja, PT Ladangbaja Murni Tbk.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kinerja PT Ladangbaja Murni Tbk (LABA) masih tertekan per akhir kuartal III-2023. Emiten produsen cetakan baja ini membukukan penurunan penjualan bersih sebesar 21% year-on-year (YoY) menjadi Rp 9,10 miliar dari sebelumnya mencapai Rp 10,19 miliar di periode yang sama tahun lalu.

Direktur Utama LABA Jimmy Irawan mengatakan, penurunan ini disebabkan oleh terkontraksinya industri yang menjadi pelanggan LABA, sehingga pasar dari produk LABA masih lesu.

Industri yang belum sepenuhnya pulih dari Covid-19, membuat banyak pelanggan LABA menutup usahanya atau bahkan pailit. Namun, ada juga pelanggan yang sudah mulai bangkit, tetapi kinerjanya belum maksimal.

Ditambah ada persediaan barang yang sudah habis sehingga membuat penjualan tidak maksimal. Namun, LABA sudah mengatasi hal ini dengan melakukan impor kembali pada Oktober 2023. 

Baca Juga: Arkora Hydro (ARKO) Teken Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik dengan PLN

“Jadi setelah kuartal III-2023, diharapkan penjualan dan pendapatan LABA meningkat,” kata Jimmy.

Dari sisi bottom line, LABA membukukan rugi bersih senilai Rp 3,90 miliar per akhir September 2023 atau naik sekitar 17% secara YoY. 

Selain akibat menurunnya pendapatan, bottom line LABA juga tertekan oleh naiknya beban pokok penjualan sebesar 13% menjadi Rp 6,55 miliar, yang disebabkan naiknya biaya overhead.

Sampai penghujung tahun ini, Jimmy menaksir pendapatan LABA akan berada di rentang Rp 11 miliar sampai Rp 12 miliar. Estimasi tersebut akan menyamai realisasi pendapatan LABA di tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×