kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini penyebab dana kelolaan reksadana turun per Mei 2018


Kamis, 21 Juni 2018 / 21:28 WIB
Ini penyebab dana kelolaan reksadana turun per Mei 2018
ILUSTRASI. Reksadana


Reporter: Dimas Andi | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana kelolaan industri reksadana turun pada Mei lalu. Berdasarkan data Infovesta Utama, dana kelolaan reksadana turun 0,61% (mom) dari Rp 481,64 triliun pada April menjadi Rp 478,71 triliun pada Mei 2018.

Salah satu faktor penyebabnya adalah penurunan pada dana kelolaan reksadana pasar uang. Sepanjang Mei lalu, dana kelolaan reksadana pasar uang merosot tajam 13,15% menjadi Rp 62,19 triliun. Padahal, di bulan sebelumnya dana kelolaan reksadana tersebut mencapai Rp 71,61 triliun.

Managing Director, Head Sales & Marketing Henan Putihrai Asset Management, Markam Halim menilai, ada dua kemungkinan turunnya dana kelolaan reksadana pasar uang. Pertama, investor melakukan pencairan dana dari reksadana tersebut untuk memenuhi kebutuhan menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Kedua, investor beralih ke reksadana saham dan berbasis obligasi karena mempertimbangkan harga unit penyertaan yang sudah tergolong murah akibat koreksi yang terjadi di pasar saham dan obligasi.

Masih merujuk pada data Infovesta Utama, dana kelolaan reksadana saham tumbuh tipis 0,71% pada bulan lalu menjadi Rp 146,53 triliun. Di saat yang sama, dana kelolaan reksadana pendapatan tetap juga naik 0,73% menjadi Rp 105,30 triliun. Begitu pula dengan dana kelolaan reksadana campuran yang melonjak 1,94% menjadi Rp 27,52 triliun.

Terkait dengan dana kelolaan reksadana campuran yang mampu tumbuh hingga 1,94%, Markam beralasan, reksadana tersebut relatif lebih aman dikoleksi oleh investor kendati pasar saham Indonesia masih berada dalam tren koreksi. “Secara historis, kinerja reksadana campuran tergolong stabil,” katanya, hari ini (21/6).

Direktur Bahana TCW Investment, Soni Wibowo menyampaikan, dana kelolaan industri reksadana masih berpotensi tumbuh dalam beberapa waktu ke depan. Namun, dalam jangka pendek pertumbuhan tersebut cenderung terbatas. Pasalnya, pasar finansial Indonesia masih diliputi ketidakpastian akibat berbagai sentimen negatif dari luar negeri.

“Dalam kondisi seperti ini, investor memang disarankan defensif dalam mengelola portofolionya,” ujarnya, hari ini.

Salah satu katalis positif yang dapat mempengaruhi perolehan dana kelolaan reksadana adalah kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia. Jika suku bunga acuan dinaikan secara konsisten hingga akhir tahun, hal itu berpotensi mendongkrak kinerja rata-rata reksadana pasar uang. Alhasil, dana kelolaan reksadana pasar uang berpeluang naik karena investor tertarik berinvestasi pada instrumen tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×