Reporter: Ferrika Sari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) berhasil mencatatkan pertumbuhan kredit yang cukup baik di awal tahun 2022. Hingga kuartal I-2022, penyaluran kredit BCA mencapai Rp 637,1 triliun, atau naik 8,6% secara year on year (yoy).
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, pertumbuhan kredit sejalan dengan pemulihan ekonomi nasional. Alhasil, pertumbuhan kredit terjadi di semua segmen termasuk kredit bisnis dan konsumsi.
"Kredit korporasi naik 9,2% yoy mencapai Rp 286,9 triliun di Maret 2022, menjadi penopang utama pertumbuhan total kredit BCA. Seiring dengan aktivitas bisnis yang membaik, kredit komersial dan UKM naik 8,2% yoy menjadi Rp 188,8 triliun," kata Jahja, Kamis (21/4).
Sementara itu, pertumbuhan kredit tertinggi dicatatkan oleh segmen KPR, yakni tumbuh 9,8% yoy menjadi Rp 98,2 triliun. Kredit kendaraan bermotor (KKB) BCA mencetak rebound dengan naik 3,6% yoy menjadi Rp 41,6 triliun di tiga bulan pertama tahun ini.
Baca Juga: Laba BCA (BBCA) Naik 14,6% Jadi Rp 8,1 Triliun pada Kuartal I 2022
Kemudian saldo outstanding kartu kredit tumbuh 4,9% yoy menjadi Rp 12,0 triliun pada kuartal I 2022. Total portofolio kredit konsumer juga naik 7,6% yoy menjadi Rp 154,8 triliun.
Ia berharap pengajuan aplikasi kredit konsumer baru dari BCA Expoversary 2022 dapat berkontribusi positif bagi penyaluran kredit baru yang lebih tinggi di triwulan II tahun ini.
"Untuk penyaluran kredit untuk sektor-sektor berkelanjutan yang mencapai Rp 161,6 triliun di Maret 2022. Angka tersebut naik sebesar 25,6% yoy, dan berkontribusi hingga 24,9% dari total portofolio pembiayaan BCA," terangnya.
Pertumbuhan kredit BCA diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaman, sejalan dengan kredit yang direstrukturisasi berangsur kembali ke pembayaran normal. Rasio loan at risk (LAR) turun ke 13,8% di triwulan I 2022, dibandingkan 19,4% di tahun sebelumnya.
"Rasio kredit bermasalah (NPL) terjaga sebesar 2,3%, didukung kebijakan relaksasi restrukturisasi," terangnya.
Di sisi pendanaan, CASA naik 21,7% yoy mencapai Rp 798,2 triliun, berkontribusi hingga 80% dari total dana pihak ketiga. Sementara itu, deposito juga tumbuh 3,1% yoy menjadi Rp 199,6 triliun.
Secara keseluruhan, total dana pihak ketiga (DPK) naik 17,5% yoy menjadi Rp 997,8 triliun, sehingga turut mendorong total aset BCA naik 15,5% yoy menjadi Rp 1.259,4 triliun di akhir Maret 2022.
"Pengembangan solusi digital secara konsisten pada platform perbankan transaksi, ditambah tingkat kepercayaan nasabah yang tinggi, menjadi modal utama untuk memperkokoh kontribusi CASA sebagai dana inti bank," pungkas Jahja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News