kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini penjelasan Bentoel Group atas rugi bersih selama bertahun-tahun


Jumat, 24 Mei 2019 / 15:20 WIB
Ini penjelasan Bentoel Group atas rugi bersih selama bertahun-tahun


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bentoel Investama International Tbk (RMBA) atau Bentoel Group memberikan penjelasan atas rugi bersih yang dideritanya sejak tahun 2012. Alasannya, emiten ini secara konsisten berinvestasi dalam jumlah yang signifikan.

Investasi tersebut dilakukan sejak British American Tobacco (BAT) Group mengakuisisi perusahaan ini pada 2009. Sebagai informasi, saat ini BAT Group menjadi pemegang saham pengendali dengan kepemilikan saham sebesar 92,477%.

Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (24/5), Corporate Secretary Bentoel Group Dinar Shinta Ulie mengatakan, investasi dalam jumlah yang signifikan ini dilakukan dalam beberapa bentuk. Pertama, pengembangan produk unggulan dan merek yang kuat demi dapat bersaing dengan pesaing besar yang produknya telah berada di pasar untuk jangka waktu yang lama.

Kedua, memperluas pemasaran dan distribusi perdagangan di seluruh Indonesia. Ketiga, investasi modal untuk menciptakan inovasi dan memperluas kapasitas produksi. 

Keempat, mengembangkan sumber daya manusia. Terakhir, mengembangkan dan menumbuhkan bisnis ekspor. 

Memang, Bentoel Group menjadi salah satu pusat ekspor (export hub) di dalam BAT Group. Perusahaan ini mengklaim, hingga saat ini telah mengekspor produknya ke 19 negara tujuan dengan nilai yang mencapai lebih dari Rp 4 triliun.

Sementara itu, dalam periode 2013-2018, Bentoel Group mencatat, nilai investasinya telah mencapai hampir Rp 5 triliun yang terdiri dari pembelian mesin-mesin produksi dan berbagai aset tetap. 

Menurut Dinar, berbagai investasi tersebut membutuhkan biaya yang sangat besar demi mendorong pertumbuhan jangka panjang.

Di samping itu, menurut Dinar, kerugian Bentoel Group juga disebabkan oleh tantangan-tantangan yang berasal dari luar. “Perusahaan juga menghadapi berbagai tantangan yang tidak mudah. Antara lain persaingan usaha yang semakin ketat, peningkatan cukai sebesar rata-rata 10% per tahun hingga 2018, dan penurunan pasar rokok di Indonesia,” kata dia.

Sebagai gambaran, per 2018, RMBA mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 608,46 miliar. Angka ini naik 26,74% dibanding rugi bersih tahun 2017 yang sebesar Rp 480,06 miliar. Meskipun begitu, rugi bersih ini turun signifikan dari tahun 2016 yang sebesar Rp 2,08 triliun dan 2015 yang senilai Rp 1,63 triliun. Sementara itu, dari segi pendapatan, Bentoel Group mencatatkan pendapatan Rp 21,92 triliun per 2018. Angka ini naik 8,24% dari pendapatan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 20,58 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×