kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini lima rangkuman penting yang patut disimak


Kamis, 30 Januari 2014 / 06:45 WIB
Ini lima rangkuman penting yang patut disimak
ILUSTRASI. Serial Dark di Netflix merupakan salah satu rekomendasi serial misteri dengan banyak plot twist tak tertebak yang membuat penontonnya dijamin mikir keras.


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Sejumlah isu berikut ini penting disimak karena diprediksi akan mempengaruhi pasar:

- The Fed kembali melakukan tapering US$ 10 miliar

Seperti yang diprediksi sejumlah pelaku pasar, the Federal Open Market Committee (FDTR) memutuskan untuk menurunkan kembali nilai stimulus mereka sebesar US$ 10 miliar menjadi US$ 65 miliar. The Fed tetap pada rencananya semula, yaitu menurunkan nilai stimulus secara bertahap.

Apa yang melatarbelakangi the Fed melakukan kebijakan tersebut?

"Indikator pasar tenaga kerja AS terlihat mixed, meski demikian menunjukkan adanya pemulihan yang cukup baik. Tingkat pengangguran juga menurun meski masih berada pada level tinggi," demikian pernyataan resmi FDTR tadi malam (29/1).

- Pekerjaan rumah untuk BI

Per 1 Januari 2015, sistem pasar bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) bakal mulai berlaku. Nah, menghadapi MEA, BI bersiap meluncurkan sejumlah regulasi. Ada sejumlah wilayah yang menjadi fokus BI.

Pertama, transaksi antar bank. BI akan menerbitkan aturan tentang real time gross settlement (RTGS) valuta asing (valas). Lewat aturan ini, sistem perbankan nasional nantinya bisa melayani transfer uang di seluruh sepuluh anggota ASEAN. "Aturannya sudah siap 100%, tinggal meluncur saja. RTGS multicurrency akan memudahkan transaksi antar-negara," ujar Rosmaya Hadi, Direktur Eksekutif Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran BI, Rabu (29/1).

Kedua, BI juga bakal mengatur tentang transaksi pengiriman uang atawa remitansi. Ketiga, pembayaran ritel. BI akan menerbitkan aturan main tentang uang elektronik (e-money). Saat ini, sejumlah bank dan perusahaan non bank sudah mengantongi izin penerbitan e-money, meski belum ada standardisasi.

Keempat, aturan main atawa Layanan Keuangan Digital. BI menjanjikan aturan yang dulu dikenal dengan nama branchless banking ini terbit pada Februari besok.

Kelima, perizinan terkait sistem pembayaran yang terintegrasi. Misalnya, "BI akan mengatur bank agar memperluas sistem pembayaran ke daerah terpencil," imbuh Rosmaya. Keenam, BI juga akan mengatur tentang cash processing. BI akan memberikan detail aturan main perihal proses pengangkutan atawa penyimpanan uang.

- Posisi rupiah

Rupiah sedikit menguat pada perdagangan hari ini, Rabu (29/1). Di pasar spot, USD/IDR melemah 0,19% dibanding hari sebelumnya menjadi 12.166. Kurs tengah dollar AS di Bank Indonesia tergerus 0,2% menjadi 12.165.

Albertus Christian, Senior Researcher & Analyst PT Monex Investindo Futures mengatakan, penguatan rupiah ditopang koreksi dollar secara teknikal setelah naik tinggi pada tiga hari lalu.

Rupiah terapresiasi seiring membaiknya sentimen eksternal terhadap aset berisiko. Hal ini tercermin oleh naiknya won Korea dan indeks saham Asia yang menunjukkan penguatan. Selain itu, rupiah juga diuntungkan karena meredanya krisis di negara berkembang seperti Turki dan Argentina.

- Posisi IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih melanjutkan pelemahan kemarin (28/1). Data RTI menunjukkan, pada pukul 09.07 WIB, indeks tercatat turun 0,27% menjadi 4.310,95.

Ada 79 saham yang menurun. Sementara, jumlah saham yang naik sebanyak 70 saham dan 52 saham lainnya diam di tempat. Volume transaksi pagi ini melibatkan 310,447 juta saham dengan nilai transaksi Rp 529,247 miliar.  

Delapan sektor masih memerah. Adapun tiga sektor dengan penurunan terbesar yakni: sektor infrastruktur yang turun 0,57%, sektor keuangan turun 0,51%, dan sektor industri dasar turun 0,21%.

- Posisi Wall Street

Bursa AS terpukul pada penutupan tadi malam (29/1). Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 tergerus 1% menjadi 1.774,20. Sementara, indeks Dow Jones Industrial Average turun 1,2% menjadi 15.738,79.

Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi bursa AS. Beberapa di antaranya yakni: Yahoo! Inc yang anjlok 8,7% setelah memprediksi tingkat penjualannya akan melambat; Boeing Co turun 5,3% setelah prediksi laba jauh di bawah prediksi pelaku pasar; dan Dow Checical Co naik 3,9% setelah menaikkan nilai dividen dan berencana melakukan buyback saham.

Ada sejumlah faktor yang menyebabkan wajah Wall Street muram. Pertama, proyeksi kinerja emiten yang mengecewakan. Kedua, rencana the Federal Reserve untuk mengurangi stimulus di tengah terjadinya guncangan di emerging markets.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×