kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini langkah BULL membayar semua utang-utangnya


Jumat, 20 Februari 2015 / 19:20 WIB
Ini langkah BULL membayar semua utang-utangnya
ILUSTRASI. Renata Kellnerova beserta keempat anaknya, memutuskan mengendalikan dan mengurus perusahaan peninggalan Petr Kellner


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. PT Buana Listya Tama Tbk (BULL) masih berkonsentrasi membayar utang. Perusahaan akan melakukan dua cara, yaitu dengan reverse stok dan right issue. Seperti diketahui, perseroan masih memiliki kewajiban utang kepada Merrill Lynch Credit Products LLC dan Orchard Centar Master Limited (MLOR) dengan sisa pinjaman senilai US$ 7,8 juta.

Utang ini rencananya akan dibayar dengan penerbitan saham tanpa hak memesan efek terlebih dahulu. BULL rencananya akan menerbitkan 220,62 juta saham baru seri B seharga Rp 439 per saham. Namun sebelum itu, berdasarkan kesepakatan, perseroan akan melakukan penggabungan nilai saham (reverse stock) dengan rasio 8:1, sehingga nilai nominal saham perseroan menjadi Rp 800 dan harga saham menjadi Rp 400 per saham. 

Direktur sekaligus sekretaris perusahaan Buana Listya Tama, Vicky Ganda Saputra bilang, rencana tersebut akan segera dieksekusi oleh perseroan setelah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham yang dilakukan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) pada Jumat (20/2). 

Dengan persetujuan tersebut, Vicky yakin kesehatan keuangan perseroan akan lebih baik dibandingkan sebelumnya. Perseroan juga bisa lebih percaya diri dalam menjalankan rencana ekspansi bisnisnya pada tahun ini. Secara ringkas, Direktur Utama BULL, Kevin Wong bilang perusahaan pada tahun ini berharap bisa mendapatkan pertumbuhan laba yang positif. Apalagi peluang untuk pangsa pasar bisnis pelayaran masih cukup besar.

"Pada tahun 2014 kinerja keuangan kami turun, pada tahun 2015 ini kami targetkan akan lebih baik. Apalagi hari ini kami baru menyelesaikan restrukturisasi utang sehingga keuangan kami sudah menjadi lebih baik dan membuat kami lebih pede dalam membicarakan kinerja," ujarnya.  

Namun sayangnya, Kevin belum mau menyebutkan secara detail rencana ekspansi perseoran pada tahun ini. Kevin bilang, BULL masih akan berfokus pada sektor-sektor minyak dan gas dengan mengandalkan jumlah jumlah armada kapal yang saat berjumlah 13 kapal. Jumlah kapal tersebut masih dirasa cukup untuk bisa menjalankan bisnis pelayaran dan pengakutan kapal, sehingga perseroan hingga saat ini belum berencana untuk menambah jumlah kapal pada tahun ini. 

Selain bisnis pelayaran dan pengangkutan, perseroan juga akan terus mengembangkan lini bisnis floating productian storage (FSO) yang selama ini juga menjadi pendukung bisnis perseroan. Dengan dua fokus ekspansi tersebut, Kevin yakin pendapatan perseroan pada tahun ini akan lebih optimis. Pasalnya, selama ini BULL pun masih mendapatkan kontrak bergulir yang mendukung 90-95% bisnis perseroan. Ditambah dengan positifnya bisnis minyak dan gas di dalam negeri yang mampu menunjang laju bisnis perusahaan pelayaran ini. 

"Industri perkapalan minyak dan gas pada tahun ini akan lebih baik dari tahun lalu terutama di dalam negeri karena tidak ada gjolak yang terlalu dahsyat. Sementara secara global bisnis minyak dan gas sedang mengalami penurunan,"ujarnya. 

BULL sejauh ini berkonsentrasi pada bidang usaha  pelayaran, perkapalan, pengangkutan laut dengan kapal tanker, tongkang, dan kapal tunda, floating storage ship, pengolahan dan perdagangan produk minyak bumi berikut olahannya, gas dan kimia cair, pengoperasian kapal, penyimpanan dan pergudangan, keagenan, serta penyediaan awal kapal laut. 

Berdasarkan laporan keuangan untuk periode kuartal III-2014, BULL masih membukukan laba bersih sebesar US$ 475.537, namun mengalami penurunan jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai sebesar US$ 11,35 juta. 

Pendapatan perseroan juga menyusut dari US$ 36,21 juta pada kuartal III 2013 menjadi US$ 33,71 juta pada kuartal III 2014. Perusahaan juga harus menanggung rugi akibat kurs dengan nilai rugi bersih senilai US$ 473.806 dan beban keuangan sebesar US$ 5,71 juta. Selain itu, BULL juga membukukan rugi lain-lain bersih sebesar US$ 270.898.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×