kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Ini kinerja reksadana campuran Panin Dana Syariah


Senin, 07 Desember 2015 / 19:24 WIB
Ini kinerja reksadana campuran Panin Dana Syariah


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Sepanjang tahun 2015, volatilitas pasar saham cukup tinggi akibat ketidakpastian global. Guna menahan koreksi imbal hasil (return), manajer investasi kerap mengecilkan porsi efek saham dalam produk reksadana campuran mereka.

Begitu pula dengan PT Panin Asset Management dalam mengelola reksadana campuran Panin Dana Syariah Berimbang.

Direktur Panin Asset Management Ridwan Soetedja menuturkan, di awal tahun 2015, perusahaan sempat mengalokasikan 78% dana kelolaan Panin Dana Syariah Berimbang pada efek saham.

Namun, di kala situasi pasar domestik kurang kondusif pada pertengahan tahun 2015, perusahaan berusaha meminimalisir risiko yang ada. Caranya, Panin Asset Management secara bertahap mengecilkan alokasi efek saham lalu mengalihkan dana tersebut pada efek sukuk yang koreksinya lebih minim. Perusahaan juga menggemukkan porsi deposito guna memperoleh bunga secara konsisten.

“Per November 2015, porsi instrumen saham Panin Dana Syariah Berimbang sekitar 70%, obligasi syariah alias sukuk 16%, sisanya 14% berupa instrumen pasar uang,” jelasnya.

Ketidakpastian global memang sempat menekan pasar saham domestik. Semisal spekulasi kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS) alias The Fed serta aksi China mendevaluasi mata uang yuan.

Wajar per 3 Desember 2015, return Panin Dana Syariah Berimbang minus 14,69% (ytd), lebih rendah dibandingkan kinerja Jakarta Islamic Index (JII) yang minus 13,67% (ytd) pada periode sama.

Sejatinya, perusahaan leluasa menempatkan dana kelolaan reksadana campuran Panin Dana Syariah Berimbang sekitar 5%-79% pada efek saham syariah, 5%-79% pada sukuk, serta 5%-79% pada instrumen pasar uang.

Ridwan menuturkan, perusahaan menggemari sektor saham infrastruktur, properti dan consumer goods untuk Panin Dana Syariah Berimbang. Ketiga sektor ini cukup tertekan sepanjang tahun 2015. Namun, ia optimistis sektor saham tersebut bakal pulih seiring program pembangunan infrastruktur pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla.

“Untuk sukuk kami pilih yang tenor menengah sekitar 10 tahun milik pemerintah,” imbuhnya. Sebab, likuiditas sukuk pemerintah lebih tinggi ketimbang milik korporasi. Instrumen tersebut juga lebih aman dan bebas risiko karena diluncurkan negara.

Dengan strategi yang kini diterapkan, Ridwan optimistis kinerja reksadana Panin Dana Syariah Berimbang bakal lebih baik ketimbang rata-rata return reksadana campuran hingga akhir tahun 2015.

Jika situasi pasar sudah kondusif, Ridwan memaparkan perusahaan berpeluang kembali menambah porsi efek saham pada Panin Dana Syariah Berimbang hingga 79%. “Kami bakal mencermati kondisi pasar,” terangnya.

Menilik fund fact sheet Panin Dana Syariah Berimbang per Oktober 2015, produk yang diluncurkan sejak 17 September 2012 tersebut memiliki dana kelolaan Rp 53,2 miliar. Adapun per 4 Desember 2015, reksadana campuran ini diperdagangkan dengan nilai aktiva bersih per unit penyertaan (NAB/UP) senilai Rp 927,32.

Nah, investor bisa mengoleksi reksadana ini dengan minimum pembelian awal Rp 100.000. Pembelian selanjutnya juga minimal Rp 100.000.

Panin Asset Management mengutip biaya pembelian maksimal 4% untuk transaksi kurang dari Rp 250.000 dan maksimal 2% untuk transaksi senilai atau lebih dari Rp 250.000.

Bagi investor yang menjual kembali unitnya dalam waktu kurang dari enam bulan akan dikenakan biaya maksimal 0,5%. Adapun penjualan kembali di atas enam bulan tidak dikutip biaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×