Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - PT Waskita Karya Tbk (WSKT) melego sembilan ruas tol demi meraup dana untuk merealisasikan target proyek 1.260 kilometer tol pada 2019. Melalui tender internasional, aset ini ditawarkan dalam tiga paket. Sejauh ini sudah ada 14 peminat dari dalam dan luar negeri.
Mengumumkan langkah divestasi pada paparan publik di BEI Rabu (9/8) lalu, WSKT saat ini dalam proses tender untuk menjual 9 ruas tol. Financial close pun akan jatuh di September nanti.
Lebih lanjut rencana divestasi ini juga dipublikasikan melalui akun media sosial Instagram milik WSKT. Selasa (15/8) pagi, akun dengan nama Waskita Karya tersebut menyiarkan Diskusi Perkembangan dan Isu Terkait Proyek Infrastruktur WSKT yang bertempat di Bank Indonesia (BI). Diskusi ini salah satunya dihadiri oleh Direktur Utama WSKT M. Choliq.
Dalam video berdurasi 35 menit lebih 2 detik tersebut, M. Choliq menjelaskan strategi WSKT untuk memenuhi kebutuhan dana perusahaan yang mencapai Rp 120 triliun. Salah satu caranya adalah dengan menjual tol.
“Yang saya tender secara international, ada Sembilan ruas tol yang saya jual. Sembilan ruas tol itu melalui tiga paket,” ujar Choliq.
Paket pertama terdiri atas ruas tol dengan kepemilikan 100% oleh WSKT, yakni Kanci–Pejagan, Pejagan-Pemalang, dan Pasuruan-Probolinggo.
Paket kedua mencakup tol dengan kepemilikan 40% WSKT dan 60% JSMR, yakni ruas tol Batang-Semarang, Solo-Ngawi, dan Ngawi-Kertosono.
“Paket ketiga kami jual secara satu-satu,” tambah Choliq. Ruas tol dalam paket ini antara lain, Kayuagung-Palembang-Betung, Becak Kayu dari Kalimalang, serta Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi.
Mengenai potential buyer, menurut Choliq pendaftar tender ini ada 14, realisasinya baru akan terlihat bulan ini. Adapun beberapa perusahaan yang disebut Choliq sebagai peminat adalah Jasa Marga, Astratel, Rajawali, Macquarie Australia, serta beberapa perusahaan lain termasuk dari China dan Malaysia.
“Panitia yang melakukan divestasi ini semua plat merah karena dianjurkan untuk bersinergi,” tutur Choliq. Selanjutnya ia menyebut beberapa panitia tender yakni Danareksa, Bahana, Mansek, dan BNI Sekuritas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News