kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.515.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.113   0,00   0,00%
  • IDX 7.080   43,33   0,62%
  • KOMPAS100 1.058   7,20   0,69%
  • LQ45 827   1,51   0,18%
  • ISSI 216   1,79   0,84%
  • IDX30 423   0,27   0,06%
  • IDXHIDIV20 512   -2,14   -0,42%
  • IDX80 120   0,73   0,61%
  • IDXV30 126   0,70   0,56%
  • IDXQ30 142   -0,50   -0,35%

Ini Kata Wijaya Karya (WIKA) Soal Progres Merger dan Restrukturisasi


Kamis, 28 November 2024 / 14:30 WIB
Ini Kata Wijaya Karya (WIKA) Soal Progres Merger dan Restrukturisasi
ILUSTRASI. Proyek pembangunan gedung yang dikerjakan oleh PTPP Tbk dan PT Wijaya Karya tbk (WIKA) di Jakarta, Senin (14/10/2024). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/14/10/2024


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) menyampaikan progres dari proses integrasi dengan PT PP (Persero) Tbk (PTPP). Rencananya, PTPP akan menjadi holding dari merger PTPP-WIKA.

Sekretaris Perusahaan WIKA Mahendra Vijaya mengatakan, pihaknya sangat mendukung setiap program Kementerian BUMN dan program pemerintah, termasuk proses pengintegrasian BUMN Karya. WIKA meyakini, pemerintah telah melihat bahwa kapasitas para BUMN Karya bisa jauh lebih baik lewat proses pengintegrasian.

“Terkait dengan hal tersebut, kami serahkan sepenuhnya kepada pemegang saham pengendali, yaitu Kementerian BUMN,” ujarnya dalam paparan publik WIKA, Kamis (28/11).

Meskipun begitu, WIKA mengaku sudah menyiapkan diri untuk melakukan proses integrasi. “Kami sedang mengkaji dan melakukan perbaikan sistem yang akan mendukung proses integrasi,” ungkap dia.

Baca Juga: Begini Tanggapan WIKA Soal Rencana Kebijakan Infrastruktur & Strategi Pemerintah 2025

Mahendra menyebutkan, WIKA juga masih melakukan restrukturisasi utang dengan terus menyelenggarakan RUPO dan RUPSU untuk mendapatkan persetujuan dari para pemegang obligasi dan pemegang sukuk. Terdekat, RUPO dan RUPSU bakal diselenggarakan pada tanggal 11 Desember 2024.

Agenda RUPO diselenggarakan untuk Pemegang Obligasi Berkelanjutan I Wijaya Karya Tahap I Tahun 2020, Pemegang Obligasi Berkelanjutan I Wijaya Karya Tahap II Tahun 2021, dan Pemegang Obligasi Berkelanjutan III Wijaya Karya Tahap I Tahun 2022. Sementara, agenda RUPSU diselenggarakan untuk Pemegang Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Wijaya Karya Tahap II Tahun 2021.

“Ada beberapa pemegang obligasi dan sukuk yang masih belum bisa memberikan keputusan di RUPO dan RUPS sebelumnya terkait beberapa hal yang mungkin belum bisa disepakati,” paparnya.

Baca Juga: Wijaya Karya (WIKA) Raih Nilai Kontrak Baru Rp 16,97 Triliun per Oktober 2024

Selain mengupayakan penyehatan keuangan lewat restrukturisasi, WIKA juga tetap berupaya untuk melakukan divestasi aset. Saat ini, WIKA tengah berencana untuk melepas sejumlah aset yang dimiliki secara minoritas.

Ada beberapa aset jalan tol yang memang porsi kepemilikan WIKA sebagai minoritas, seperti Jalan Tol Soreang-Pasirkoja dan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda. Lalu, proyek pengolahan air bersih SPAM Jatiluhur juga tengah diproses divestasinya.

“Hasilnya baru bisa dilihat di akhir tahun ini atau kuartal I 2025,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×