Reporter: Rezha Hadyan | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT Bank Ganesha Tbk (BGTG) melonjak pada perdagangan Rabu (16/1). Berdasarkan pantauan di RTI Infokom pada pukul 13.30 WIB saham BGTG melonjak 11,58% ke level Rp 106 per saham.
Tidak ada informasi terbaru terkait fundamental yang mempengaruhi kinerja emiten perbankan ini. Namun, lonjakan harga saham BGTG merupakan lonjakan terbesar setelah pada perdagangan Rabu (9/1) lalu berhasil naik 9,3%. Sebagai informasi, pada perdagangan Senin (14/1) juga berhasil naik 7,78%.
Walaupun begitu, sebelumnya memang ada informasi mengenai transaksi pembelian saham BGTG oleh PT Polychem Indonesia Tbk (ADMG) sebesar 114,43 juta saham dengan Rp 9,49 miliar. Jumlah tersebut setara dengan 1,03% dari keseluruhan saham BGTG.
Berdasarkan Keterbukaan Infomasi Bursa Efek Indonesia (BEI) Polychem Indonesia membeli saham BGTG dengan harga Rp 83 per saham pada 28 Desember 2018. Harga beli tersebut lebih tinggi dibandingkan harga pasar yang kala itu masih berada di level Rp 82 per saham. Tujuan pembelian saham tersebut dilakukan sebagai tambahan investasi perusahaan yang tercatat sebagai efek yang bisa ditransaksikan atau marketable securities.
Selain itu, di saat yang sama PT Equity Development Investment Tbk (GSMF) yang sahamnya juga ikut dimiliki oleh Polychem Indonesia menambah kepemilikan saham BGTG sebesar 4,28% hingga total kepemilikannya menjadi 7,72%. Equity Development Investment merupakan pemegang saham mayoritas Bank Ganesha dengan porsi kepemilikan 29,86%.
Polychem Indonesia merupakan pemegang saham terbesar kedua di Equity Development Investment sebesar 7,71%. Sedangkan untuk kepemilikan saham mayoritas masih dikuasai oleh Equity Global International Ltd dengan porsi kepemillikan 84,84%.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto menyebut lonjakan yang terjadi pada saham BGTG murni karena aktivitas perdagangan atau tidak ada sentimen yang mendorong lonjakan tersebut. "Murni karena perdagangan, rumor akuisisi masih belum jelas dan itu bukan menjadi penyebab kenaikan saham BGTG," kata dia ketika dihubungi oleh Kontan.co.id Rabu (16/1).
Asal tahu saja, Bank Ganesha berulang kali dikabarkan menjadi salah satu bank kategori bank umum kelompok usaha (BUKU) II yang bakal diakuisisi oleh PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Rumor tersebut berhasil membuat saham BGTG melonjak selama setahun terakhir.
Lonjakan terbesar akibat rumor ini terjadi pada periode Januari-Februari 2018 dimana harga saham BGTG melejit 112,94% menjadi Rp 181 per saham.
Menurut William saham BGTG layak dikoleksi dalam jangka pendek karena punya potensi kenaikan hingga Rp 120 per saham.
Terkait dengan potensi unusual market activity (UMA), William menilai saham BGTG lonjakannya terbilang wajar dan tidak perlu diwaspadai. "Sudah lima hari lebih naik tapi belum ada masalah, selain itu naiknya tidak sampai auto rejection, dan cenderung sorenya penguatan berkurang," ungkap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News