kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45925,20   -6,16   -0.66%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini kata analis soal anggota baru Pefindo25


Rabu, 29 Januari 2020 / 16:06 WIB
Ini kata analis soal anggota baru Pefindo25
ILUSTRASI. Indeks Pefindo25 merilis saham yang masuk indeks tersebut untuk periode Februari-Juli 2020


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal menerapkan anggota konstituen yang baru bagi indeks Pefindo25. 

Beberapa saham yang masuk menjadi anggota konstituen adalah PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS), PT Link Net Tbk (LINK), PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI), PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO), PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) dan PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM). 

Analis Senior Anugerah Sekuritas Bertoni Rio menjelaskan, dengan adanya perubahan konstituen tersebut saham-saham di indeks Pefindo25 masih menarik dengan mempertimbangkan kinerja laporan keuangan maupun teknikal saham yang masih ada ruang untuk menguat. 

Baca Juga: Ini saham baru yang jadi anggota indeks Pefindo25 periode Februari-Juli 2020

Dia merinci, DMAS memiliki banyak katalis positif sehingga mendukung kinerjanya. Adapun, saat ini DMAS memilik lahan industri maupun perumahan sebagai penyedia hunian yang berintegrasi dengan kota berkembang. 

"Juga didukung lahannya yang tenang naik daun setelah adanya pembangunan jalan tol Japek maupun ruas tol Trans Jawa. Hal tersebut mendorong pendapatan maupun laba," jelas Bertoni, Rabu (29/1).

Sementara itu, saat ini beban utang SIDO juga telah berkurang karena terbantu restrukturisasi utang. Selain itu perusahaan menjaga pertumbuhan penjualan sehingga masih bisa mendorong laba. 

Lebih lanjut, Bertoni juga melihat saham-saham yang terdepak dari indeks Pefindo25, secara teknikal memiliki ruang jenuh jual dan kinerja laporan keuangan yang menurun. 

Baca Juga: Indeks Pefindo25 terkoreksi, saham-saham ini masih menarik dilirik

Asal tahu saja, indeks Pefindo25 ini telah mengalami penurunan 10,16% sejak Januari 2016. Bila dilihat, sejak awal tahun hingga kemarin (28/1) indeks ini juga tertekan cukup dalam yaitu 5,57%.

Bertoni menyebut, penurunan ini sejalan dengan banyaknya sentimen global seperti perang dagang, ketidakpastian timur tengah, ancaman perlambatan ekonomi global yang menjalar ke Asia serta melemahnya konsumsi dalam negeri. 

Selain itu, sejak adanya skandal asuransi plat merah secara tidak langsung membuat volume nilai transaksi perdagangan bursa mengalami penurunan. Para trader tengah bersikap hati-hati untuk mengakumulasi transaksi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×