Reporter: Amalia Fitri | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA) akan melakukan buyback saham atau pembelian kembali saham beredar yang ada di publik sebesar Rp 60 miliar pada periode 17 Maret 2020 sampai 16 Juni 2020.
Aksi korporasi ini dilakukan karena serangan penurunan Indeks Harga Saham (IHSG) yang signifikan, kondisi ekonomi regional dan global yang juga mengalami tekanan dan perlambatan, yang diakibatkan, antara lain, penyebaran wabah Virus COVID-19.
Baca Juga: Sarimelati Kencana (PZZA) telah miliki 516 gerai
Berdasarkan data Perseroan, sejak 2 Januari 2020 hingga 12 Maret 2020, tercatat harga saham PZZA mengalami penurunan sebesar 31,6% yaitu dari harga Rp1.125 turun ke harga Rp 770.
"Penurunan signifikan harga saham PZZA tersebut bukan merupakan pencerminan kinerja aktual positif Perseroan, sehingga Perseroan bermaksud untuk menunjukkan komitmennya dalam rangka meningkatkan nilai pemegang saham dengan mengembalikan kelebihan arus kas bebas (excess free cash flow) kepada para pemegang sahamnya melalui Pembelian Kembali Saham,"jelas Kurniadi Sulistyomo, Sekretaris Perusahaan PZZA dalam keterangan terbuka, Rabu (18/3).
Sumber dana untuk aksi buyback ini, akan berasal dari laba ditahan. Jumlah saldo laba ditahan PZZA per tanggal 30 September 2019 yang belum ditetapkan penggunaannya tercatat sebesar Rp.409.138.476.385.
Baca Juga: Ini rencana ekspansi gerai Sarimelati Kencana (PZZA) hingga tutup tahun 2019
Dengan asumsi penggunaan saldo laba ditahan untuk aksi buyback sebesar Rp 60 miliar, maka jumlah aset dan ekuitas akan berkurang sebesar Rp.60,75 miliar
Di sisi laba bersih, PZZA juga akan mengalami penurunan akibat hilangnya pendapatan bunga deposito dari dana sejumlah tersebut.
"Namun penurunan tersebut tidak berdampak material terhadap biaya operasional Perseroan, sehingga Laba-rugi diperkirakan masih sejalan dengan target Perseroan," lanjutnya.
Baca Juga: Kinerja keuangan PZZA tumbuh apik hingga kuartal III, ini faktor pendorongnya
Pihaknya berkeyakinan bahwa pelaksanaan buyback tidak akan memberikan dampak negatif secara material terhadap kegiatan usaha, mengingat PZZA memiliki cash flow yang cukup untuk melaksanakan aksi korporasi dan kegiatan operasional Perseroan.
PZZA mencatat pertumbuhan positif hingga kuartal III 2019 lalu. Adapun pertumbuhan penjualan dan laba bersih masing-masing 14% dan 47% year on year.
Pendapatan sepanjang 9 bulan kemarin sebesar Rp 2,94 triliun. Sementara itu, laba bersih yang dikantongi senilai Rp149,24 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News