kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini jajaran manajemen baru yang disiapkan BRAU


Kamis, 09 April 2015 / 12:30 WIB
Ini jajaran manajemen baru yang disiapkan BRAU


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) akan melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dalam waktu dekat. Ada berapa agenda yang disiapkan dalam RUPSLB 30 April mendatang. Salah satunya adalah agenda perombakan manajemen BRAU.

Agenda pertama adalah persetujuan penjaminan atas sebagian besar aset BRAU dan anak usahanya, untuk membiayai kembali utang (refinancing) dan penerbitan obligasi baru berdenominasi dollar Amerika Serikat (AS).

Lalu di agenda kedua, BRAU akan meminta persetujuan RUPSLB untuk merubah susunan Dewan Komisaris perseroan dengan mengangkat Wallace King OA sebagai Komisaris. Lalu, BRAU juga mengusulkan untuk mengangkat Mangantar Marpaung sebagai Presiden Komisaris perseroan menggantikan Bob Kamandanu.

Dengan begitu, susunan Dewan Komisaris BRAU jika RUPLSB menyetujui akan berubah menjadi:

-Presiden Komisaris : Mangantar Marpaung

-Wakil Komisaris Utama merangkap Komisaris -Independen : Deswandhy Agusman

-Komisaris Independen: Hotma Marbun

-Komisaris : Irwandi Arif dan Wallace King OA.

Wallace King sendiri sudah diusulkan menjadi Komisaris BRAU sejak diadakannya rapat pemegang saham induk BRAU, Asia Resource Minerals Plc (ARMS) di London pada Februari silam.

Selain itu, BRAU juga akan merombak jajaran direksi. Direktur Utama BRAU, Amir Sambodo yang diminta mundur akan digantikan oleh Hamish Tyrwhitt, warga negara Australia yang menjadi orang pilihan ARMS.

Dengan begitu, susunan direksi BRAU menjadi:

-Direktur Utama : Hamish Tyrwhitt

-Direktur : Paul Jeremy Martin Fenby

-Direktur : Keith John Downham

-Direktur Independen : Arief Wiedhartono

Pergantian manajemen dan dijaminkannya aset BRAU untuk membayar utang ini mendapat penolakan dari Serikat Pekerja BRAU. Serikat Pekerja tidak ingin tampuk pimpinan BRAU digenggam oleh warga negara asing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×