Reporter: Selvi Mayasari, Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) akan membayar dividen tunai sebesar Rp 1,33 triliun kepada pemegang saham. Total dividen inis etara dengan 40% dari laba OCBC NISP tahun buku 2022 yang mencapai Rp 3,3 triliun.
Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja menyatakan, para pemegang saham akan memperoleh dividen tunai senilai Rp 58 per saham.
"Sementara sisa laba sebesar Rp 100 juta digunakan untuk cadangan umum, dan sisa laba bersih ditetapkan sebagai laba ditahan," ujar Parwati saat paparan publik, Selasa (11/4).
Berikut jadwal pembayaran dividen OCBC NISP berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (12/4):
- Cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 26 April 2023
- Ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 27 April 2023
- Cum dividen di pasar tunai: 28 April 2023
- Ex dividen di pasar tunai: 2 Mei 2023
- Recording date: 28 April 2023
- Pembayaran dividen: 12 Mei 2023
Dengan harga saham NISP yang ada di Rp 845 per saham pada Rabu (12/4), yield dividen OCBC NISP mencapai 6,86%.
Baca Juga: Orang Kaya Indonesia Ini Mangkir Bayar Utang, OCBC NISP Mengadukan ke Jokowi
Pada 2022, OCBC NISP mencatatkan laba bersih senilai Rp 3,3 triliun. Laba bank ini meningkat 32% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 2,5 triliun. Kenaikan laba OCBC NISP didorong antara lain oleh kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 14% YoY dan penurunan pada beban cadangan kerugian sebesar 25% YoY.
Peningkatan kinerja Bank OCBC NISP juga terlihat pada sisi penyaluran kredit, yang naik sebesar 14% YoY. Kenaikan tersebut didukung oleh penyaluran kredit segmen business banking yang tumbuh 13% YoY dan retail banking tumbuh sebesar 16% YoY.
Salah satu faktor pendukung kenaikan di retail banking adalah pertumbuhan kredit konsumer sebesar 24% pada tahun 2022. Membaiknya permintaan kredit juga telah mendorong peningkatan Loan to Deposits Ratio (LDR) menjadi 77,2% pada akhir tahun 2022.
Di sisi lain, penyaluran kredit Bank OCBC NISP senantiasa diiringi kualitas yang terjaga, di mana tingkat NPL Gross (Kredit Bermasalah Bruto) berada di level 2,4%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News