kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini emiten pendatang baru pilihan analis


Kamis, 14 September 2017 / 21:31 WIB
Ini emiten pendatang baru pilihan analis


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - Hajatan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) pada semester 2-2017 kembali digelar. Seiring dengan beberapa calon emiten yang sudah menggelar due dilligence. Sebut saja PT Trisula Textile Industries Tbk. Dari calon emiten pelat merah ada PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF Aero Asia).

Sebelum mencermati rencana IPO tersebut, beberapa perusahaan pun sudah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada semester 1-2017, ada sekitar 18 emiten yang sudah melantai. Sedangkan pada semester 2-2017, ada tiga emiten sudah terdaftar. Lantas bagaimana performa saham IPO tersebut dan bagaimana rekomendasinya?

Secara kinerja teknikal, performa saham-saham yang IPO tahun ini mencatatkan kinerja beragam. Sebanyak enam emiten performa sahamnya negatif, sedangkan 15 emiten lain memiliki performa positif. Perhitungan tersebut didasari atas waktu saat emiten tersebut melakukan IPO hingga perdagangan Kamis (14/9).

Emiten PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk (TAMU) tercatat sebagai emiten dengan pertumbuhan terbesar, yakni 3.136%. Sedangkan emiten PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk (PORT) mencatatkan performa saham paling negatif yakni minus 25,98%. "TAMU memang naik, namun kinerjanya kurang bagus," ujar Riska Afriani Analis OSO Sekuritas, Kamis (14/9).

Menurutnya, emiten yang melakukan IPO memang berkesempatan untuk menggenjot saham cukup besar. Bahkan mencapai ribuan persen sekalipun. Oleh karena itu, menurutnya perlu juga diperhatikan mengenai kinerja fundamental dari perusahaan tersebut. "Kalau dari kinerja, saya memilih PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS) karena dia mampu menunjukkan pendapatan yang konstan," imbuhnya.

Dia mencermati kinerja pendapatan dan net profit TOPS cukup bersaing dengan emiten konstruksi swasta lainnya. Bahkan, dia memiliki keunggulan dibandingkan dengan emiten lain, diantaranya seperti proyek yang cukup diakui dan ada pelanggan dan proyek berulang. "Porsinya sudah cukup besar, hampir setengah pendapatan TOPS," ujar Riska.

Meski memiliki kinerja yang menarik, Riska mencermati, saham TOPS kini sudah terlampau mahal. TOPS memiliki price earning ratio (PER) sebesar 77,95 kali dengan price to book value (PBV) sebesar 10,7 kali. Riska merekomendasikan buy saham TOPS dengan target harga Rp 2.740 untuk 12 bulan ke depan. "Sebaiknya investor berhati-hati untuk masuk saham ini, bisa dengan beli mencicil," ujarnya.

Liyanto Sudarso, Investment Analyst MNC Asset Management menjagokan emiten PT Buyung Poetra Sembada (HOKI) sebagai pendatang baru tahun ini dengan prospek yang bagus. Pasalnya, sektor saham HOKI dinilai defensif. "Selain itu, growth demand untuk beras di Indonesia masih menjanjikan di mana secara statistik masih tumbuh sekitar 2 juta ton per month dengan kondisi populasi sekarang," katanya, Kamis (14/9).

Selain itu, HOKI dinilai juga memiliki dominasi yang kuat sekitar 35% untuk beras bermerek di pasar modern atau supermarket. Pasalnya, HOKI lebih fokus pada medium high consumer segment. Maka, dampak peraturan pemerintah terakhir tentang penetapan HET (Harga Eceran Tertinggi ) akan berdampak minimal. Karena HET itu diperuntukkan untuk beras menengah ke bawah.

Performa saham HOKI, sejak IPO hingga saat ini tercatat minus 8,38%. Liyanto menilai, itu dikarenakan akhir-akhir ini, sektor beras dihempas berita buruk. Sehingga investor melakukan panic selling. "Tapi ini jangka pendek. Secara business model, likuiditas, dan potensi upside saya masih suka," ujarnya.

Liyanto merekomendasikan buy saham HOKI dengan target harga Rp 400. Pada penutupan perdagangan Kamis (14/9), saham HOKI bertengger pada level Rp 284. Saat IPO, saham ini dibuka pada harga Rp 310.

Bertoni Rio, Senior Analyst Research Division Anugerah Securindo Indah menyatakan ada beberapa emiten IPO tahun ini yang cukup menarik dicermati. Diantaranya PT Sariguna Primatirta (CLEO), PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk (CSIS), PT Armidian Karyatama Tbk (ARMY), PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE), PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB), dan PT Buyung Poetra Sembada (HOKI).

"Alasannya, karena emiten itu dilihat dari cashflow operation, net income, dan penjualan yang rata-rata positif," terangnya.

Berikut pertumbuhan saham IPO hingga 14 September 2017:

1. PORT 16-Mar -25,98%
2. CARS 10-Apr -18,28%
3. FORZ 28-Apr 222,73%
4. MINA 28-Apr 1947,62%
5. CLEO 05-Mei 426,08%
6. CSIS 10-Mei 190%
7. TAMU 10-Mei 3136,36%
8. TGRA 16-Mei 162,5%
9. FINN 08-Jun 90,47%
10. FIRE 09-Jun 186%
11. TOPS 16-Jun 577,42%
12. KMTR 19-Jun 0,44%
13. ARMY 21-Jun -5,66%
14. HRTA 21-Jun -14%
15. MAPB 21-Jun 20,24%
16. WOOD 21-Jun -13,07%
17. HOKI 21-Jun -8,38%
18. MABA 22-Jun 1609,82%
19. MPOW 5-Juli 59%
20. MARK 12-Juli 212%
21. NASA 7-Agus 263,1%

Sumber: RTI dan riset KONTAN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×