kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,74   -6,61   -0.71%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BEI yakin target IPO 30 emiten tercapai


Kamis, 14 September 2017 / 21:17 WIB
BEI yakin target IPO 30 emiten tercapai


Reporter: Chindy Puri | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - Sebelas perusahaan saat ini tengah  proses melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Itu sebabnya, BEI optimistis target initial public offering (IPO) tahun ini lebih dari 30 perusahaan bisa tercapai.

Direktur Utama BEI Tito Sulistio menyebut, sebanyak 22 perusahaan sudah melakukan penawaran perdana, dibandingkan sepanjang tahun lalu hanya 16 perusahaan.

Ia menilai, data makroekonomi yang positif akan mendorong target IPO. Seperti data kenaikan cadangan devisa, penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia, serta tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah yang menduduki posisi nomor satu di dunia. Investor mencari sarana investasi jangka panjang yang menarik di pasar modal yang disebabkan relatif rendahnya tingkat bunga dan inflasi.

“Cadangan devisa kita high saver, bahkan kita deflasi tahun ini, tingkat kepercayaan kepada pemerintah sekarang nomor satu di dunia, saya percaya sarana investasi ini bagus,” ungkapnya.

Analis Binaarha Sekuritas Nafan Aji mengatakan, prospek IPO hingga akhir tahun akan positif jika animo pelaku investor tetap tinggi. Sejalan dengan kemampuan pemerintah dalam menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi. Hal ini akan memberikan efek positif secara langsung terhadap peningkatan kinerja perusahaan yang melakukan IPO.

Analis NH Korindo Raphon Prima memandang kondisi makroekonomi terutama ditandai dengan imbal hasil (yield) surat utang negara yang semakin rendah menandakan kepercayaan investor cukup baik. Ditambah dengan sosialisasi yang proaktif dari BEI akan meramaikan IPO.

Sementara, Nafan Aji mengungkapkan beberapa IPO yang menarik untuk diperhatikan adalah perusahaan-perusahaan BUMN. Seperti Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia, PT PP Presisi dan PT Wika Gedung. 

Menurut Nafan, sektor konstruksi seperti PT PP Presisi dan PT Wika Gedung akan menarik perhatian investor seiring dengan pembangunan infrastruktur program pemerintah. Industri penerbangan juga cukup prospektif. Termasuk Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia mengingat maskapai dari domestik maupun internasional melakukan layanan perawatan pesawat.

Sementara, Raphon menilai, IPO dengan jumlah dana yang diserap cukup besar menandakan kemampuan perusahaan yang lebih baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×