Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Volatilitas cukup tinggi ditunjukkan oleh Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di awal tahun. Beberapa sentimen digadang-gadang menjadi [enyebab naik turunnya Indeks secara tajam di awal tahun.
Teguh Hidayat, Direktur Avere Mitra Investama bilang bahwa sentimen luar negeri lah yang terutama mempengaruhi indeks. Dow Jones Industrial Indeks (DJIA) sudah mencatatkan penurunan hingga 10% di awal tahun yang biasanya diikuti oleh penurunan indeks-indeks negara yang lain.
Meski demikian, Teguh melihat bahwa penurunan indeks di Indonesia belumlah signifikan jika dibandingkan dengan beberapa tahun lalu. "Mungkin memang waktunya turun saja," kata Teguh kepada KONTAN, Minggu (11/2).
Apalagi indeks sudah naik cukup besar dalam dua tahun terakhir sehingga sentimen profit taking terhadap saham menjadi sentimen yang tak bisa dielakkan. Hingga akhir semester I-2018 Teguh memprediksi akan ada dua skenario arah Indeks.
Yang pertama adalah Indeks akan mengikuti pergerakan dari pasar global. Jika kondisi pasar global aman, dan Dow Jones aman, maka indeks juga akan baik-baik saja. Begitu juga sebaliknya.
Skenario kedua adalah kenaikan Indeks yang sudah cukup mature akan berlanjut. Menurut Teguh, dengan koreksi yang tak terlalu tajam menunjukkan bahwa Indeks menunjukkan kedewasaan.
Hanya saja, sentimen dalam negeri juga tak terlalu banyak, seperti pertumbuhan ekonomi yang biasa-biasa saja. Ia menganggap untuk menggerakkan indeks ke level yang bullish, diperlukan sentimen yang lebih kuat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News