kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Ini deretan emiten tambang penghuni Indeks LQ45 paling menguntungkan di kuartal III


Kamis, 01 Oktober 2020 / 19:56 WIB
Ini deretan emiten tambang penghuni Indeks LQ45 paling menguntungkan di kuartal III
ILUSTRASI. Sejumlah saham emiten pertambangan menjadi saham dengan return tertinggi di indeks LQ45.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah saham emiten pertambangan, baik logam dan batubara menjadi saham dengan return tertinggi di indeks LQ45 selama kuartal ketiga kemarin. Hal ini terjadi di tengah Indeks LQ45 yang melemah 2,52 % selama kuartal ketiga 2020.

PT United Tractors Tbk (UNTR) misalnya, menguat 37,76% dalam tiga bulan. Disusul Saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang  menguat 27,14%. Saham emiten pertambangan logam lainnya, yakni PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) menguat 18,32%. Disusul oleh saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang menguat hingga 16,53%.

Sementara saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) melengkapi daftar 10 saham Indeks LQ45 yang paling cuan, yakni dengan pertumbuhan 14,79%.

Presiden Direktur CSA Institute Aria Santoso menilai, naiknya saham-saham produsen logam seperti MDKA dan ANTM, tidak terlepas dari sentimen naiknya harga komoditas emas dan nikel.

Baca Juga: Simak rekomendasi saham-saham top gainers sepanjang kuartal ketiga 2020

Demikian pula dengan kenaikan harga komoditas batubara, yang juga mempengaruhi harga saham emiten batubara. Aria mengatakan, siklus musim dingin biasanya membuat negara-negara beriklim dingin membutuhkan suplai energi lebih banyak yang akan mengangkat permintaan batubara.

“Pemulihan bisnis di beberapa negara bersama dengan China juga menjadi sentimen yang meningkatkan harga batubara,” ujar Aria kepada Kontan.co.id.  Selain itu kontrak jangka panjang untuk produksi manufaktur di dalam negeri juga masih menjadi peluang serapan batubara yang akan menjaga harga komoditas emas hitam ini tetap stabil.

Untuk saham-saham pertambangan ini, Aria merekomendasikan saham ANTM, INCO,dan  UNTR. Saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) juga bisa dicermati investor. Saran dia, investor bisa membeli saham-saham tersebut pada harga saat ini atau saat terjadi pelemahan.

Baca Juga: Saham-saham lapis bawah jadi saham paling cuan sepanjang kuartal ketiga 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×