kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,11   -0,53   -0.06%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini dampak PSAK baru bagi Bumi Serpong Damai (BSDE) di kuartal I-2020


Senin, 18 Mei 2020 / 17:11 WIB
Ini dampak PSAK baru bagi Bumi Serpong Damai (BSDE) di kuartal I-2020
ILUSTRASI. Laba bersih BSDE tercatat turun 58% menjadi Rp 259,65 miliar di kuartal pertama 2020.


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) pada kuartal I-2020 tertekan. Laba bersih BSDE tercatat turun 58% menjadi Rp 259,65 miliar. Sementara penurunan pendapatan emiten properti ini mencapai 8,21% menjadi Rp 1,49 triliun.

Direktur Bumi Serpong Damai Hermawan Wijaya menjelaskan, selain karena penurunan pendapatan, laba bersih BSDE susut karena naiknya beban operasional dan bunga serta adanya penyesuaian atas penerapan PSAK 71, 72 dan 73.

Penerapan PSAK 72 ini terlihat pada pencatatan pendapatan produk komersial yaitu apartemen dan ruko yang turun 46,8% secara tahunan (yoy) dari Rp 592 miliar di kuartal I-2019 menjadi Rp 315 miliar di kuartal I-2020. Pendapatan produk komersial ini merupakan pendapatan terbesar kedua yang memberikan kontribusi 21% di kuartal I-2020.

Baca Juga: Bumi Serpong Damai (BSDE) membukukan marketing sales Rp 1,79 triliun di kuartal I

Sementara itu sebanyak 53% dari total pendapatan usaha disumbangkan oleh penjualan produk residensial yang meningkat 29% yoy atau kenaikannya setara Rp 180 miliar. Asal tahu saja, pada kuartal I-2019 tercatat pendapatan dari produk residensial sebesar Rp 677 miliar. "Hal tersebut disebabkan terutama karena pembelian rumah yang sudah dibayarkan secara penuh dan diserahterimakan kepada pembeli," kata Hermawan melalui keterbukaan informasi, Senin (18/5).

Pendapatan usaha dari rumah tapak sebagian besar berasal dari BSD City, yang diikuti oleh proyek-proyek di bawah entitas anak yaitu Grand Wisata Bekasi, Kota Wisata Cibubur, Taman Banjar Wijaya, Legenda Wisata dan Grand City Balikpapan. Sisanya, pendapatan usaha disumbang oleh penjualan tanah sebesar 2% atau sekitar Rp 28 miliar, 15% sewa kantor dan mal, 7% estate management, serta hotel dan arena rekreasi sebesar 2%.

Sementara itu, aset BSDE naik 10% dari Rp 5,66 triliun menjadi Rp 60,11 triliun. Kenaikan jumlah aset tersebut dikontribusikan dari akun kas dan setara kas sebesar Rp 10,42 truliun atau naik 52% dibanding akhir tahun 2019.

Baca Juga: Mengulik kinerja Bumi Serpong Damai di kuartal satu 2020

Peningkatan kas dan setara kas berasal dari penerbitan utang senior pada 23 Januari 2020 sebesar US$ 300 juta. "Kenaikan jumlah aset tersebut memperlihatkan BSDE memiliki kekuatan fundamental yang kokoh," pungkas Hermawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×