kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Ini daftar emiten yang harus free float


Sabtu, 15 Agustus 2015 / 15:30 WIB
Ini daftar emiten yang harus free float


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Ketentuan Bursa Efek Indonesia (BEI) mengatur saham beredar atau free float minimum 7,5% memaksa emiten menambah saham. "Data terakhir yang harus free float ada 13 emiten," sebut Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat, kepada KONTAN, Jumat (14/8). 

Jumlah ini termasuk penambahan saham publik PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP). HMSP bersiap melepas saham lewat Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atau rights issue 267,72 juta saham baru atau setara 5,8% modal ditempatkan dan disetor penuh. Dengan ini, saham publik HMSP akan naik jadi 7,62%. 

Kepala Riset Universal Broker Satrio Utomo menilai, penambahan jumlah saham beredar ini tergantung keinginan emiten. Menurutnya, ada beberapa emiten yang tak siap mendengarkan pemodal minoritas. Lagipula, dengan menambah saham beredar, emiten akan kesulitan mengontrol harga saham. 

Satrio mencontohkan yang terjadi pada PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI). Ketika saham beredar sedikit, saham MLBI luar biasa tinggi. Ketika distribusi saham diperbaiki dengan stock split, pergerakannya sulit dikendalikan. 

Ia merasa, hanya HMSP yang siap menambah jumlah saham beredar. Emiten rokok itu memiliki nama besar yang membuat para fund manager ingin memiliki saham HMSP. 

Satrio berpendapat, penambahan saham beredar dapat dilakukan dengan beragam cara. Menurutnya, pemodal ritel belum tentu ingin menyerap saham melalui rights issue karena pasar belum kondusif. 

Kepala Riset NH Korindo Reza Priyambada menilai, pembagian saham bonus dapat menjadi opsi menambah jumlah saham beredar. Emiten pun hanya perlu merogoh dana dari modal dasar. D

alam memilih saham, Satrio menekankan fundamental dan nama besar. Ia menilai, BNGA, BNII, dan SMAR memiliki nama besar. Meski begitu, ia merasa kondisi perbankan kelas menengah agak berat. Sedangkan, SMAR memiliki prospek menarik dalam jangka panjang. 

Reza menyukai COWL karena pola pergerakan sahamnya yang aktif dengan fundamental baik. Jika COWL menambah saham beredar, Reza menilai volume transaksinya bisa meningkat. 

PT Adira Dinamika Multifinance Tbk (ADMF) 5%
PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) 3,08%
PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BNII) 2,71%
PT Cowell Development Tbk (COWL) 6,68%
PT Darya Varia Labor Tbk (DVLA) 7,34%
PT Goodyear Indonesia Tbk (GDYR) 6,02%
PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) 3%
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP)  1,82%
PT Keramika Indonesia Asossiasi Tbk (KIAS) 3,69%
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) 7,40%
PT Bentoel International Tbk (RMBA) 1,04%
PT Sinar Mas Agro and Technology Tbk (SMAR) 2,79%
PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) 4,9%
PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) 3,23%

Sumber: riset KONTAN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×