Reporter: Melati Amaya Dori | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
PADANG. Pendekatan tentang berinvestasi pasar modal di setiap daerah berbeda-beda. Ambil contoh Sumatera Barat. Wilayah yang lekat dengan tempat wisata Danau Singkarak ini didekati secara berbeda oleh Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia, yakni dengan pendekatan Kanagarian.
Kanagarian merupakan sistem adat yang dipegang kuat di masyarakat. Yakni terdiri dari aspek alim ulama, cadiak pandai dan ninik mamak. “Jadi tak bisa ujug-ujug datang jelasin tentang pasar modal,” terang Muhammad Taufik, Kepala Bagian Administrasi dan Departemen Pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Padang.
Karena ketiga aspek tersebut dianggap sebagai aspek yang mampu melanjutkan dan menyebarluaskan informasi tentang berinvestasi di pasar modal dan peran OJK.
Adapun langkah yang dilakukan dengan cara melakukan diskusi dengan mahasiswa di Universitas Imam Bonjol dan universitas lainnya sebagai representasi dari cadiak pandai pada September lalu. Kemudian, dari awal tahun hingga September ini, melakukan kegiatan edukasi dan literasi dengan 17 Majelis Taklim Kota Padang. Majelis Taklim sendiri sebagai representasi dari Ninik Mamak dan Alim Ulama.
Selain Kota Padang, untuk Sumatera Barat, ke depannya OJK akan fokus ke beberapa kota seperti Payakumbuh, Sawahlunto, Pariaman dan Bukittinggi. Taufik berbagi, materi yang diusung pun saat ini tidak bisa terlalu rumit. Namun, lebih kepada kesadaran pengelolaan dan investasi terlebih dahulu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News