kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45910,73   9,33   1.04%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini Alasan Saraswanti Anugerah (SAMF) Optimistis Target Penjualan di 2021 Tercapai


Jumat, 17 Desember 2021 / 07:05 WIB
Ini Alasan Saraswanti Anugerah (SAMF) Optimistis Target Penjualan di 2021 Tercapai


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF) kian optimistis target penjualan senilai Rp 1,85 triliun untuk tahun 2021 bisa tercapai.

Direktur Utama Saraswanti Anugerah Makmur Yahya Taufik mengatakan, hingga bulan November lalu, SAMF telah mencatatkan penjualan sekitar Rp 1,65 triliun. Artinya, SAMF tinggal mengunci penjualan sebesar Rp 200 miliar di bulan Desember ini untuk dapat merealisasikan targetnya.

SAMF pun bisa bernafas lega lantaran pada bulan ini sudah mengantongi dan memproses kontrak on hand untuk bisa mencapai target.

"Insha Allah pada akhir 2021 seperti yang kami rencanakan, target penjualan Rp 1,85 triliun itu akan bisa kami raih. Dengan target profitabilitas sebesar 9,6%," kata Yahya secara daring, Rabu (15/12).

Secara eksternal, penguatan harga dan pasar sawit atau crude palm oil (CPO) menjadi katalis positif yang mendongkrak kinerja SAMF. Pergerakan harga dan pasar CPO berpengaruh signifikan lantaran 90% pasar pupuk SAMF diserap oleh perkebunan kelapa sawit.

Baca Juga: Gandeng sister company, Saraswanti (SAMF) kembangkan laboratorium uji kimia

Sementara dari sisi internal, SAMF secara berkesinambungan menjalankan sejumlah strategi bisnis. Setidaknya ada enam strategi yang konsisten diterapkan oleh Saraswanti Anugerah, dan akan berlanjut untuk mengerek kinerja pada tahun depan.

Strategi tersebut meliputi peningkatan efisiensi, penambahan kapasitas pabrik, keamanan dan jaminan bahan baku, menjaga konsistensi premum quality product, penguatan riset, serta networking sales dan produk secara intensif.

Yahya menekankan, efisiensi dilakukan secara komprehensif mulai dari operasional di proses produksi, manajemen keuangan, hingga pemilihan lokasi pabrik untuk meningkatkan efisiensi dari sisi logistik. Strategi tersebut dinilai penting dan efektif di tengah sengitnya kompetisi pupuk, baik dari dalam negeri maupun dengan gempuran pupuk impor.

"Juga memperbesar kemampuan dalam penyediaan bahan baku, serta memperbanyak lokasi kantor pemasaran untuk lebih mendekati konsumen secara intensif, menjadi bagian dari key point strategi kami," imbuhnya.

Dari sisi produksi, SAMF pun menggelar ekspansi untuk menambah kapasitas pabrik. Saat ini, SAMF memiliki pabrik di lima lokasi dengan total kapasitas mencapai 600.000 ton per tahun.

Dia merinci, pabrik di Mojokerto I di Jawa Timur dengan kapasitas 100.000 ton, Pabrik Mojokerto II (100.000 ton), Pabrik Medan I (80.000 ton), Pabrik Medan II (160.000 ton), dan Pabrik Sampit di Kalimantan Tengah dengan kapasitas 160.000 ton.

 

Saat ini, SAMF sedang menggelar ekspansi dengan menambah kapasitas 100.000 ton di Pabrik Mojokerto II. Dengan begitu, nantinya kapasitas pabrik SAMF bakal meningkat dari 600.000 ton menjadi 700.000 ton per tahun.

Penambahan kapasitas pabrik itu ditargetkan rampung pada akhir Q2-2022 sehingga bisa mulai beroperasi pada Q3-2022. Tambahan kapasitas pabrik itu juga sebagai strategi untuk menumbuhkan kinerja penjualan, sekaligus menggarap pasar Indonesia Timur yang terus bertumbuh.

"Kami melihat pasar-pasar Indonesia Timur meningkat signifikan, karena pembangunan kebun di daerah Papua, Maluku, Sulawesi saat ini berkembang. Akibatnya, permintaan pupuk yang harus kami distribusikan dari Surabaya juga meningkat," jelas Yahya.

Untuk ekspansi pabrik tersebut, SAMF menganggarkan belanja modal (capex) sekitar Rp 105 miliar. Hingga saat ini, serapan capex sudah di level 30%-35%.

"Sisanya itu akan direalisasikan di tahun depan, karena ini adalah kontinyu, mulai pemesanan mesin-mesin, pembangunan pondasi, gedung, dan penyiapan gudang bahan baku," terang Yahya.

Yahya pun menjamin kesiapan SAMF mengamankan bahan baku untuk menjaga kesinambungan produksi dalam memenuhi permintaan konsumen. Pasalnya, untuk memproduksi pupuk NPK, sekitar 60% bisa dipenuhi dari dalam negeri, sedangkan 40% komponen lainnya dipenuhi lewat impor.

Yahya menjelaskan, untuk komponen penyusun N, bisa dipenuhi dari dalam negeri. Sedangkan untuk penyusun P, dibutuhkan impor bahan baku dari wilayah timur tengah sperti Mesir, Yordania, dan Maroko. Lalu untuk komponen K, biasanya dipenuhi dari wilayah Rusia, Belarusia, Uzbekistan, dan timur tengah.

"Saat ini di Asia Tenggara sudah mulai ditemukan deposit K, yaitu di Laos. Untuk mengamankan bahan baku, kami sudah memiliki MoU untuk memberikan jaminan supply sesuai kebutuhan sepanjang tahun," tegas dia.

Baca Juga: Gandeng Rexline, Saraswanti Anugerah Makmur (SAMF) mulai kerek kapasitas pabrik

Sebagai informasi, SAMF telah bekerjasama dengan salah satu distributor pupuk jenis KCL/MOP, Champa International Pte. Ltd, yang berkantor di Singapura, untuk pengamanan kebutuhan bahan baku sepanjang tahun 2022.

Pengamanan kebutuhan bahan baku KCL/MOP sebanyak 75.000 metrik ton diperuntukkan bagi salah satu anak usaha SAMF, yakni PT Anugerah Pupuk Makmur (APM). Bahan baku akan dikirim dari Laos lewat Vietnam ke lokasi pabrik APM yang berada di Sampit, Kalimantan Tengah.

Dengan adanya penandatanganan kerjasama ini, Yahya Taufik berharap akan dapat mengamankan ketersediaan pengadaan bahan baku sepanjang tahun 2022.

"Diharapkan SAMF dapat memenuhi permintaan pupuk yang berkualitas dan tepat waktu diterima oleh pelanggan," pungkas Yahya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×