Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerbitan surat utang jangka menengah alias medium term notes (MTN) di awal tahun 2020 terlihat cukup lambat.
Berdasarkan data Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), jumlah penerbitan MTN hingga Selasa (3/3), baru berjumlah 7 dengan total nilai Rp 1,20 triliun.
Jumlah tersebut jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan tahun lalu. Buktinya, sepanjang Januari 2019 saja, total nilai penerbitan MTN sudah mencapai Rp 1,90 triliun.
Analis IBPA Roby Rushandie mengatakan, minimnya jumlah penerbitan MTN pada tahun ini tidak terlepas dari banyaknya ketidakpastian di pasar keuangan dalam negeri. Sentimen negatif di pasar keuangan dalam negeri datang dari kondisi geopolitik, kesepakatan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China, hingga kasus penyebaran virus corona.
Baca Juga: Sky Energy Indonesia akan terbitkan MTN Rp 300 miliar
“Penerbitan MTN yang lebih rendah pada awal tahun ini bisa jadi karena korporasi masih wait and see di tengah banyaknya isu ketidakpastian di awal tahun ini,” kata dia kepada Kontan.co.id, Selasa (3/3).
Hal senada juga diungkapkan Analis Fixed Income MNC Sekuritas I Made Adi Saputra. Menurut dia, selain di tengah banyaknya ketidakpastian, menurunnya jumlah penerbitan MTN juga disebabkan para korporasi juga tengah menunggu mengenai kelanjutan peraturan yang akan diterbitkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait MTN.
“Terkait rencana diaturnya proses penawaran dan penerbitan MTN yang kemungkinan akan keluar Peraturan OJK-nya pada bulan Juni 2020 nanti. Artinya penerbit dan arranger akan mengikuti aturan tersebut sehingga memilih menunggu terlebih dahulu,” jelas Made.