Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Apa sebenarnya alasan Bosowa Corporindo mencaplok kembali saham PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) sehingga menjadi pemegang saham pengendali?
Berdasarkan publikasi akuisisi BBKP, manajemen Bosowa mengatakan, pihaknya ingin memperbesar peran di Indonesia bagian timur. Pasalnya, potensi dan prospek ekonomi di kawasan tersebut sangat besar.
Demi memaksimalkan potensi, khususnya di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), maka dukungan finansial, khususnya perbankan dinilai sangat diperlukan.
"Kehadiran perbankan akan menjadi katalisator bagi akses pembiayaan," ujarnya.
Manajemen BBKP pun nampaknya menyambut baik niat Bosowa ini. Menurut manajemen Bukopin, peningkatan permodalan di perusahaan saat ini tidak dapat berjalan optimal.
Hal ini lantaran Kopelindo memiliki kebijakan investasi yang berbeda. Sehingga, jika BBKP menggelar rights issue, Kopelindo tidak akan bisa ikut berpartisipasi.
"Untuk memperkuat modal, Bukopin memerlukan tambahan modal yang besar, terutama untuk menjaga pemenuhan kewajiban modal minimum (CAR)," jelas manajemen Bukopin.
Dengan penguatan permodalan tersebut diharapkan bisa menunjang tujuan BBKP menjadi salah satu dari 10 bank dengan laba terbesar di 2016. Informasi saja, Bosowa Corporindo sudah menggenggam saham BBKP sejak tahun lalu.
Perusahaan yang memiliki modal dasar hingga Rp 2 triliun ini membeli saham BBKP dari Yayasan Bina Sejathtera Warga Bulog (Yabinstra). Jumlah saham yang dibeli sebanyak 748,81 juta atau setara dengan 9,4%. Bosowa juga membeli saham BBKP milik Kopelindo sebanyak 367,01 juta atau 4,6%.
Kemudian, pada akhir 2013, Bosowa mengeksekusi haknya dalam hajatan rights issue yang digelar BBKP. Sehingga, jumlah saham BBKP milik Bosowa meningkat menjadi 18,57%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News