Reporter: Kenia Intan | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga sejumlah saham meningkat tinggi pada bulan Februari 2022. Apakah harga saham yang melonjak pada Februari 2022 itu masih layak dibeli?
Kontan.co.id mencatat ada 10 saham yang mencatatkan penguatan harga tertinggi sepanjang bulan Februari 2022. Bahkan harga saham tersebut bisa melonjak hingga tiga digit pada Februari 2022.
Berikut daftar saham dengan kenaikan harga tinggi pada Februari 2022
- Harga saham PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) naik 343,59%
- Harga saham PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk (PANI) naik 218,70%
- Harga saham PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) naik 151,85%
- Harga saham PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk (IATA) naik 148,61%
- Harga saham PT Gozco Plantations Tbk (GZCO) naik 141,43%.
- Harga saham PT Fortune Indonesia Tbk (FORU) naik 127,18%
- Harga saham PT Indo Pureco Pratama Tbk (IPPE) naik 117,09%
- Harga saham PT MNC Studios International Tbk (MSIN) naik 77,27%
- Harga saham PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) naik 76,15%
- Harga saham PT PT Wilton Makmur Indonesia Tbk (SQMI) naik 76%
Baca Juga: BRI Akan Bayar Dividen untuk Pemilik Saham BBRI Rp 26,4 Triliun, Kapan jadwalnya?
Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis Setyo Wibowo mencermati, penguatan harga saham-saham itu memang didorong oleh sentimen positif.
Misalnya saja, harga saham SUPR naik setelah diakusisi protelindo. Harga saham PANI naik karena akan mengakuisisi perusahaan real estate. Menurutnya, isu akuisisi dianggap baik oleh investor karena diharapkan dapat berpengaruh ke kinerja emitennya.
Kendati begitu, ia memproyeksikan penguatan drastis yang dialami saham-saham itu tidak akan berlanjut di bulan Maret.
"Kami melihat akan cenderung lesu dikarenakan beberapa saham juga sedang masa suspend dan valuasi yang sudah tergolong cukup mahal," jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (1/3).
Apalagi, lanjutnya, beberapa saham juga pergerakan harga sahamnya terakhir mengalami Auto Rejection Bawah (ARB).
Mempertimbangkan hal di atas, strategi yang bisa diambil investor adalah wait and see terlebih dahulu atau menunggu adanya pola pembalikan dan bisa melakukan buy on weakness. Mengingat, beberapa saham masih dalam penurunan jangka pendeknya.
Adapun ke depannya, saham-saham yang berkaitan dengan komoditas yang berpeluang mencetak kenaikan harga. Saham-saham tersebut akan terpengaruh kenaikan harga komoditas.