kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ingat, meski PER rendah, valuasi saham belum tentu murah


Senin, 22 Juni 2020 / 21:10 WIB
Ingat, meski PER rendah, valuasi saham belum tentu murah
ILUSTRASI. Karyawan melintas di bawah layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (20/5/2020). IHSG ditutup melemah 2,7 poin atau 0,06 persen di level 4.545,95. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang merosot 21,92% secara year to date (ytd) membuat price earning ratio (PER) saham-saham di dalamnya terlihat rendah. Akan tetapi, PER tersebut belum tentu mencerminkan valuasi saham yang benar-benar murah.

Menurut Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Budi Frensidy, valuasi saham saat ini terlihat murah karena belum memperhitungkan proyeksi earning per share (EPS) tahun ini. Sebaliknya, PER aktual saat ini menggunakan trailing PER dari laporan keuangan 2019 atau triwulan I-2020 yang disetahunkan. Perlu diingat, kinerja keuangan pada laporan keuangan tersebut masih belum terdampak pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Sebagaimana diketahui, PSBB yang diterapkan mulai April 2020 berpotensi mengganggu kinerja para emiten pada tahun ini. Budi memperkirakan, EPS 2020 sebagian besar sektor emiten bakal turun 20%-40% dibanding tahun lalu.

Baca Juga: IHSG Potensi Loyo, Ini PER-PBV Saham yang Layak Dicermati

"Ini akan membuat PER aktual naik 25% hingga 67%, yaitu 1/80% hingga 1/60% yang membuat saham-saham tersebut relatif tidak bisa dikatakan murah," tutur Budi sebagaimana dikutip dari Harian Kontan edisi Senin, 22 Juni 2020.

Kepala Riset Kresna Sekuritas Robertus Yanuar Hardy turut mengamini hal tersebut. Tak jauh berbeda, ia memprediksi, EPS mayoritas emiten pada tahun ini akan lebih rendah 15%-30% dari tahun lalu. "Jadi, valuasi saham saat ini tidak bisa dibilang murah," ucap Robertus saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (22/6).

Bahkan, Kepala Riset FAC Sekuritas Wisnu Prambudi Wibowo menilai, valuasi saham-saham saat ini sudah tergolong cukup tinggi. Ia juga mempertimbangkan adanya penurunan kinerja akibat pandemi Covid-19, khususnya sepanjang kuartal II-2020.

Sebagai contoh, dalam laporan tanggal 8 Juni 2020, Kepala Riset Samuel Sekuritas Suria Dharma memprediksi, EPS PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) pada 2020 hanya sebesar Rp 981 atau turun 15,36% dibanding EPS 2019 yang sebesar Rp 1.159. Mengingat, permintaan restrukturisasi kredit yang menimpa sektor perbankan berpotensi menurunkan pendapatan bunga.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×