kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inflasi naik, investor minta kupon tinggi


Selasa, 29 Januari 2013 / 08:49 WIB
Inflasi naik, investor minta kupon tinggi
ILUSTRASI. Kurs dollar-rupiah di BRI hari ini Senin 27 September 2021, cek sebelum tukar valas. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/17/10/2017


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Sejumlah perusahaan akan merilis obligasi dalam waktu dekat. Cuma, korporasi harus membayar kupon lebih mahal, lantaran investor berekspektasi inflasi dan bunga acuan BI rate akan naik di tahun ini.

Salah satu perusahaan yang sudah bersiap menerbitkan obligasi adalah PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF). ADMF menawarkan kupon berkisar 6,25%-9% untuk penerbitan obligasi berkelanjutan II tahap pertama 2013 senilai Rp 2 triliun. Penerbitan obligasi ini merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan II dengan total nilai Rp 8 triliun.

Hari Mantoro, Presiden Direktur HSBC Securities selaku salah satu penjamin emisi mengatakan, obligasi ADMF ini akan diterbitkan dalan empat seri. Seri A bertenor 370 hari ditawarkan dengan kupon 6,25%-7%. Lalu, seri B bertenor 24 bulan tawaran kuponnya sekitar 6,75%-7,5%.

Sementara, seri C bertenor 48 bulan tawaran kuponnya sekitar 7,25%-8%, serta obligasi seri D bertenor 60 bulan ditawarkan dengan kupon sekitar 8,25%-9%.

Selain itu, Adira juga menerbitkan sukuk mudharabah berkelanjutan I tahap pertama senilai Rp 500 miliar. Penerbitan sukuk merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan I senilai total Rp 2 triliun.

Untuk sukuk mudharabah, akan terbit dalam tiga seri. Yakni, seri A bertenor 370 hari ditawarkan dengan kupon 6,25%-7%. Seri B bertenor 24 bulan dengan kupon 6,75%-7,5%, dan seri C bertenor 48 bulan dengan tawaran kupon 7,25%-8%. Kupon obligasi dan pendapatan bagi hasil bagi investor akan dibayarkan setiap tiga bulan.

ADMF akan menggunakan dana hasil penawaran obligasi berkelanjutan itu untuk pembiayaan kendaraan bermotor. Sementara itu, dana hasil penawaran sukuk mudharabah untuk pembiayaan kendaraan bermotor secara murabahah.

Obligasi Adira mendapatkan rating AA+ dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Adapun, sukuk mudharabah mendapatkan rating idAA+(sy).
Masa penawaran awal (bookbuilding) kedua instrumen itu dijadwalkan pada 28 Januari-8 Februari 2013 dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 4 Maret.

PT Astra Sedaya Finance (ASF) juga segera menerbitkan dua seri obligasi. Dua seri itu yakni seri A bertenor 370 hari dan seri B bertenor tiga tahun. Tingkat kupon kedua seri itu masing-masing 6,75% dan 7,75%. Surat utang ASF juga memiliki peringkat AA+.

Kupon lebih mahal

Analis NC Securities, I Made Adi Saputra memperkirakan, investor akan meminta kupon tinggi. Hal tersebut dilakukan sebagai antisipasi investor terhadap tekanan inflasi dan kenaikan BI rate di tahun ini.

Dia menduga, obligasi ADMF seri A, misalnya, kupon  yang akan ditetapkan sekitar 6,75%. Adapun untuk seri B akan sebesar 7,25%, seri C sekitar 7,75% dan seri D sekitar 8,75%. "Untuk kupon sukuk diperkirakan akan sama dengan obligasi konvensional," kata Made.

Menurut Made, kupon obligasi korporasi yang akan diminta investor tahun ini secara umum akan lebih tinggi sekitar 25 basis poin-50 basis poin ketimbang tahun lalu.

Sebagai perbandingan adalah obligasi berkelanjutan tahap II ASF pada September 2012. Saat itu, ASF menerbitkan surat utang senilai Rp 1,53 triliun dalam dua seri. Seri A memiliki jangka waktu 370 hari dengan kupon 6,65% dengan tingkat bunga tetap. Sedangkan seri B, jangka waktu hingga 24 bulan, dengan tingkat bunga tetap 7,5%.

Meski investor meminta kupon tinggi, toh korporat masih akan agresif menerbitkan surat utang pada awal tahun ini. Hari memperkirakan, sepanjang semester-I penerbitan obligasi korporasi bisa mencapai Rp 20 triliun.

Selain ADMF dan ASF, PT BCA Finance  juga merencanakan penerbitan obligasi berkelanjutan tahap dua senilai Rp 2,5 triliun pada semester I/2013. Pun begitu, PT Lembaga Pembiayaan Ekspor Impor Indonesia (Eximbank) juga akan menerbitkan obligasi berkelanjutan tahap II senilai Rp 5,5 triliun di semester satu ini.    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×