Reporter: Dupla Kartini | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Indika Energy Tbk (INDY) mengantongi pinjaman senilai total US$ 200 juta dari tiga bank asing. Manajemen INDY dalam keterbukaan informasi yang dirilis Rabu (23/5) menyebutkan, perseroan sudah meneken meneken perjanjian kredit dengan ketiga bank itu pada 21 Mei 2012.
Adapun rinciannya, pinjaman pertama sebesar US$ 50 juta diperoleh dari Citibank N.A cabang Jakarta, yang terdiri dari dua tranche. Tranche A senilai US$ 28 juta dengan tingkat bunga 3,5% per annum di atas LIBOR. Lalu, tranche B sejumlah US$ 22 juta, dengan bunga 3% di atas LIBOR. Tranche A berjangka waktu 18 bulan, sementara tranche B bertempo setahun.
Kemudian, produsen batubara ini juga mengantongi utang senilai US$ 75 juta dari UBS AG cabang Singapura. Pinjaman bertenor 18 bulan ini diberikan dengan tingkat bunga margin 3,35%.
Pinjaman ketiga didapat dari Standard Chartered Bank cabang Jakarta sejumlah US$ 75 juta. Utang berjangka waktu 18 bulan ini, dengan tingkat bunga 3,5% per annum plus LIBOR.
Hingga perdagangan pukul 14.08 di Jakarta, saham INDY reli 1,55% ke posisi Rp 1.960 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News