kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Kuasai Kideco, ini prospek saham Indika Energy


Selasa, 26 September 2017 / 06:07 WIB
Kuasai Kideco, ini prospek saham Indika Energy


Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - PT Indika Energy Tbk (INDY) memperbesar porsi kepemilikan saham di PT Kideco Jaya Agung. Melalui anak usahanya, PT Indika Inti Corpindo, INDY menandatangani perjanjian pembelian saham secara terpisah dengan Samtan Co Ltd dan PT Muji Inti Utama. 

Total saham Kideco yang dibeli INDY dari kedua pihak itu sebesar 45%. Rinciannya, 40% dibeli dari Samtan dengan nilai US$ 610 juta. Sekitar 5% saham Kideco diakuisisi dari Muji senilai US$ 67,5 juta. Sehingga total transaksi ini mencapai US$ 677,5 juta. 

Usai transaksi, INDY akan menjadi pemegang saham mayoritas Kideco dengan kepemilikan saham total mencapai 91% saham. Sedangkan Samtan tetap mempertahankan 9% kepemilikan saham di Kideco. 

Arsjad Rasjid, Direktur Utama INDY dan CEO Grup Indika Energy, mengatakan, INDY telah membangun portofolio bisnis yang terintegrasi di bidang sumber daya, jasa, dan infrastruktur energi. Cadangan dan sumber daya batubara Kideco yang besar serta keunggulan operasionalnya menjadi pondasi untuk pertumbuhan berkelanjutan.  "Transaksi ini menguatkan posisi Indika Energy di rantai nilai bisnis energi," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (25/9).

Nantinya, sumber utama pendanaan untuk pembelian saham ini akan berasal dari pihak ketiga. INDY juga membuka peluang menerbitkan surat utang. Arsjad mengatakan, transaksi ini diharapkan bisa tuntas pada kuartal IV-2017 mendatang.

Sebagai informasi, Kideco merupakan produsen batubara terbesar ketiga di Indonesia yang terletak di Kalimantan Timur, dengan luas konsesi mencapai 50.921 hektare. Kideco memiliki lima wilayah konsesi, dengan cadangan batubara potensial dan terbukti mencapai 422 juta ton serta total sumber daya mencapai 1,37 miliar ton.

Saat ini Kideco memiliki kapasitas produksi terpasang sebesar 55 juta ton per tahun. Tahun lalu, Kideco hanya memproduksi 32,1 juta ton. 

Prospek kinclong

Analis Binaartha Parama Sekuritas Nafan Aji mengatakan, akuisisi ini bisa mengangkat kinerja INDY. Begitu pula kinerja anak usahanya seperti PT Petrosea Tbk (PTRO) dan PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS).

Dengan cadangan batubara yang besar, Kideco diharapkan bisa mendorong bottom line INDY. Pasalnya, tahun 2016, INDY masih mencatat rugi bersih.

Moody's Investors Service pun melihat akuisisi ini bakal positif untk kinerja INDY. Moody's tengah melakukan review untuk bisa menaikkan peringkat INDY yang saat ini menduduki rating B2. "Kami menilai, rencana akuisisi saham Kideco akan positif, karena INDY akan memiliki kontrol terhadap perushaaan batubara terbesar ketiga di Indonesia," ujar Rachel Chia, Analis Moody's. 

Jika berhasil menyelesaikan transaksi dan struktur biaya akuisisi serta pendanaannya  sesuai dengan harapan, maka ada kemungkinan rating INDY akan dinaikkan dua tingkat menjadi Ba3. 

Moody's akan menilai tiga hal, yakni waktu pelaksanaan dan struktur akuisisi ini. Lalu, pendanaan transaksi, dan struktur modal, serta profil kredit dan beban bunga INDY usai transaksi ini tuntas. 

Harga saham INDY pun terus menguat. "Penguatan saham INDY paralel dengan stabilitas harga batubara dunia," ujar Nafan. Tapi, rencana The Fed menaikkan suku bunga, masih bisa menghambat pertumbuhan harga batubara.

Secara teknikal, saham INDY terlihat pola bearish dragonfly doji candlestick pattern yang mengindikasikan potensi koreksi. Nafan merekomendasikan hold INDY dengan target harga jangka panjang Rp 2.750 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×