kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   0,00   0,00%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Binaartha: Caplok Kideco, positif bagi Indika


Senin, 25 September 2017 / 20:09 WIB
Binaartha: Caplok Kideco, positif bagi Indika


Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - PT Indika Energy Tbk (INDY) menambah kepemilikan saham di PT Kideco Jaya Agung. Pembelian 45% saham Kideco senilai US$ 677,5 juta tersebut dilakukan melalui penandatanganan perjanjian pembelian saham oleh anak usaha INDY, yakni PT Indika Inti Corpindo.

Menurut Analis Binaartha Parama Sekuritas Nafan Aji, kebijakan INDY untuk mengakuisisi kepemilikan saham Kideco tentunya diharapkan bisa membuat kinerja INDY membaik. Begitu pula dengan kinerja anak usahanya seperti PT Petrosea Tbk (PTRO) dan PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS).

Ditambah lagi, Kideco merupakan produsen batubara terbesar ketiga di Indonesia. Nafan menilai, predikat tersebut sebagai angin segar dan diharapkan bisa memberikan kontribusi riil terhadap INDY. Khususnya dalam memberikan net profit. Pasalnya, pada tahun 2016 lalu, INDY mencatat net loss sebesar Rp 908,2 miliar.

Terkait harga saham, pada penutupan perdagangan Rabu (25/9), saham INDY menguat 1,52% ke level Rp 2.000 per saham. Sebelumnya, Nafan mencatat, saham INDY sempat menyentuh harga tertinggi tahun ini di level 2150.

“Penguatan saham INDY pada tahun ini paralel dengan stabilitas harga batubara dunia, seiring dengan meningkatnya permintaan global,” ujar Nafan, Rabu (25/9).

Di sisi lain, ia melihat, sentimen negatif yang akan mempengaruhi INDY adalah kebijakan the Fed. Bank sentral AS akan menaikkan tingkat suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada akhir tahun ini. Hal ini memberikan efek hawkish terhadap USD. Imbasnya, pertumbuhan harga batubara dunia jadi terhambat.

“Secara teknikal, pada daily chart maupun weekly chart, terlihat pola bearish dragonfly doji candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi koreksi sehat,” ujar Nafan. Dengan demikian, ia rekomendasikan hold untuk saham INDY dengan target harga jangka panjang di level Rp 2.750.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×