kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Industri Semen Hadapi Kondisi Oversupply, Cermati Rekomendasi Analis


Rabu, 08 Mei 2024 / 18:40 WIB
Industri Semen Hadapi Kondisi Oversupply, Cermati Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. Pekerja memindahkan semen kiriman dari pabrik di gudang distribusi Semen Gresik di Jakarta, Senin (21/11). Industri Semen Hadapi Kondisi Oversupply, Analis Beberkan Prospek Emitennya


Reporter: Muhammad Musa | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Sejumlah emiten semen mencatatkan penurunan laba sepanjang kuartal I-2024. Hal ini kental dengan isu oversupply yang tengah terjadi pada industri ini.

Dua emiten semen jumbo Indonesia seperti PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) kompak mencatatkan penurunan laba pada kuartal I-2024.

PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) mencatatkan laba periode berjalan sebesar Rp 238,03 miliar merosot 35,91% dibandingkan tahun sebelumnya di periode yang sama dengan perolehan Rp 371,37 miliar.

Baca Juga: Dua Sentimen Tekan Kinerja Emiten Semen di Kuartal I 2024, Ke Depan Masih Optimistis

Sedangkan, SMBR mencapai laba tahun berjalan sebesar Rp 5,08 miliar pada kuartal I-2024 turun 47,57% dibandingkan sebelumnya Rp 9,69 miliar pada akhir Maret 2023.

Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas, Miftahul Khaer melihat, meski sektor semen mengalami cukup tekanan di awal tahun 2024, secara keseluruhan terdapat potensi penjualan semen yang menarik di tahun 2024.

 

Hal ini tampak dari permintaan semen domestik yang diperkirakan meningkat sebesar 65,6 juta ton pada tahun 2024 ini.

Proyeksi tersebut didorong oleh permintaan dari proyek IKN Nusantara khususnya semen curah untuk keperluan pembangunan skala besar. “Emiten semen perlu memaksimalkan penjualan pada segmen semen curah,” kata Miftahul kepada Kontan, Selasa (7/5).

Selain itu, beberapa katalis positif lainnya datang dari peningkatan anggaran infrastruktur pemerintah, kembalinya angka pertumbuhan ekonomi Indonesia ke era sebelum pandemi, serta angka inflasi yang terkontrol sehingga diharapkan mampu menurunkan tingkat suku bunga dalam jangka pendek

Baca Juga: Sejumlah Emiten Ekspansi ke Bisnis Baru, Ini Rekomendasi Saham Jagoan Analis

Lebih lanjut, terjadinya sedikit pelemahan pada sisi permintaan semen domestik disebabkan oleh masih tingginya tingkat curah hujan di berbagai wilayah Indonesia. Di sisi lain, terdpat sentimen eksternal berupa peningkatan skala konflik antara Israel dan Palestina serta konflik Rusia dan Ukraina.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×